AIA Financial berhasil meduduki peringkat ke-11 pada 2010 lalu. Kini, perusahaan asuransi jiwa di bawah naungan AIA Group itu sukses menjejak posisi kedua di bawah Prudential Life Insurance. Bagaimana caranya?

Chief Human Resources Officer PT AIA Financial, Mariawaty Santoso, GRP mengatakan, perseroan memperlakukan karyawan selayaknya nasabah. Sehingga, mereka harus mendapat layanan terbaik agar loyal dan tanpa ragu mempersembahkan kemampuan terbaiknya.

Gen Y, yang jumlahnya paling banyak, perlu mendapat perhatian ekstra. Semua harus jelas dan transparan. Perseroan juga berupaya menggelar kegiatan amal untuk mengakomodasi jiwa sosial generasi ini yang tinggi. Contohnya, saat perseroan menggalang dana untuk korban bencana Gunung Sinabung, dimana perwakilan dari AIA Financial datang langsung ke lokasi.

“Kami juga membuka daycare setiap hari untuk karyawan yang ingin menitipkan anak mereka. Kami juga menyediakan konseling agar karyawan bisa menyampaikan masalah yang tengah mereka hadapi dan kami bisa memberi solusi,” katanya.

Selanjutnya, kinerja karyawan dimonitor lewat Key Performance Index. Di sana juga tertuang target-target yang ingin dicapai karyawan yang semuanya punya bobot yang sudah ditentukan perusahaan. Hasilnya akan direview setiap pertengahan dan akhir tahun.

Setiap dua kali dalam setahun, AIA Financial juga menggelar rapat dengan seluruh karyawan dengan mengundang jajaran manajemen. Ini adalah bentuk komunikasi dua arah. Selain mengevaluasi target dan rencana-rencana ke depan, karyawan juga dapat memberikan masukan yang membangun. “Kami membuat grup-grup kecil, mereview performance perusahaan, termasuk mengisi KPI. Semua dilakukan secara terbuka. Komunikasi dua arah ini lebih efektif,” katanya.

Karyawan yang berprestasi tentunya akan mendapatkan bonus baik tunai maupun nontunai. Bentuknya bisa bonus atau kenaikan gaji. Kebijakan ini diharapkan mampu memperkuat ikatan perusahaan dengan karyawan. Setiap tahun, perseroan juga menggelar Family Day, yakni karyawan dan keluarganya bepergian untuk liburan bersama seluruh karyawan.

“Kami juga punya program mobility, baik internal maupun eksternal, yakni peluang karyawan bekerja di seluruh jaringan AIA di 17 negara Asia Pasifik. Kami juga menggelar program penguatan karyawan seperti ujian aktuaris,” kata Mariawaty.

Untuk mengevaluasi tingkat kepuasan karyawan, lanjut dia, perseroan setiap tahun melakukan employee engagement survey, bekerjasama dengan lembaga survey Gallup. Dari sana, bisa terlihat bahwa tingkat kepuasan karyawan terus meningkat.

Lingkungan kerja juga penting agar karyawan merasa nyaman. Untuk itulah AIA Financial menghadirkan suasana kerja yang fun. Antara lain, dengan membuat breakout room yang menyediakan meja biliar, meja pingpong, dan playstation. “Kami juga pernah memanggil 20 tukang pijat untuk karyawan,” katanya. (Reportase: Putri Wahyuni)