Management

Kiat Kemendag Dorong Ekspor Produk Fesyen

Kiat Kemendag Dorong Ekspor Produk Fesyen

Ekspor produk fesyen Indonesia pada 2014 mencapai US$ 13,93 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor pakaian jadi menyumbang pangsa terbesar 55,15% senilai US$ 7,68 miliar, diikuti alas kaki US$ 4,1 miliar, dan perhiasan US$ 2,13 miliar. Dilihat dari tren pertumbuhannya, ekspor produk fesyen selama periode 2010-2014 mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,27% per tahun.

Dengan kinerja yang demikian, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) bercita-cita menjadikan produk fesyen Indonesia yang terdepan di kawasan regional dan di tingkat global. Selama ini, produk fesyen Indonesia sudah merambah pasar Amerika Serikat senilai US$ 4,9 miliar (35,64%), Jepang USD$ 942 juta (6,76%), Jerman US$ 827 juta (5,94%), Uni Emirat Arab US$ 657 juta (4,72%), dan Afrika Selatan US$ 596 juta (4,28%).

Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Simon Zelotes meyakini ekspor produk fesyen akan terus meningkat. Salah satu upaya yang dilakukan Kemendag untuk mewujudkan keyakinan itu adalah dengan menyinergikan industri fesyen dan blogger agar industri fesyen makin mentereng. “Dengan promosi melalui media sosial dan sinergi para blogger, Kemendag meyakini ekspor produk fesyen makin meningkat,” ungkap dia dalam rilisnya.

Ekspor produk fesyen mencapai US$ 13,93 miliar sepanjang tahun 2014. (Foto: IST)

Ekspor produk fesyen mencapai US$ 13,93 miliar sepanjang tahun 2014. (Foto: IST)

Kemendag menyadari kekuatan internet dalam memajukan industri fesyen nasional. Promosi dari mulut ke mulut dan testimoni para blogger di dunia maya dianggap menjadi kekuatan baru penyebaran fesyen di Tanah Air. Karena itu pula, Kemendag menggelar workshop fesyen bertajuk Influential Fashion Bloggers: Collaboration in The Fashion and Luxury Market. “Promosi word of mouth dan testimoni melalui internet khususnya oleh blogger dapat menjadi salah satu alat keberhasilan pemasaran bisnis fesyen. Hal ini juga didukung tingginya pengguna internet di Indonesia,” ungkap Simon Zelotes.

Acara itu masih bagian dari roadshow Jakarta Fashion Week (JFW) 2016 yang akan berlangsung pada 24-30 Oktober 2015, salah satu pekan mode terbesar di Asia Tenggara yang didukung Ditjen PEN Kemendag sejak 2011.

Hasil riset E-Marketer menunjukkan, pengguna internet di Indonesia tahun 2014 mencapai 83,7 juta dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi 112 juta pada 2017 atau menempati posisi ke-5 di dunia.”Ini peluang besar dalam mempromosikan dan meningkatkan pemasaran produk fesyen Indonesia melalui kolaborasi pelaku usaha dan pecinta fesyen,” katanya.

Dengan potensi baik dari sisi desainer yang kreatif dan keberagaman budaya yang menjadi sumber inspirasi, Simon yakin kolaborasi yang lebih besar antara desainer dan blogger akan sukses mengamankan pasar dalam negeri dan mempromosikan produk fesyen Indonesia ke luar negeri.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved