Perwakilan SCP ASEAN Working Group, Mitsuo Nakamura, mengatakan, proyek ini cocok diterapkan di negara ASEAN seperti Indonesia. “Indonesia sama dengan beberapa negara berkembang lainnya karena memiliki ciri lalulintas dan populasi penduduk yang padat,” kata Nakamura dalam acara SMART TOD Forum in Jakarta/ASEAN.

Nantinya, dengan pengembangan kota yang direncanakan ini dapat menghubungkan segala aktifitas kehidupan masyarakat dalam jarak yang dekat. Perencanaan ini dinilai dapat berdampak pada pengurangan energi sehingga mengurangi pemanasan global.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama yang hadir dalam forum tersebut mengatakan konsep rencana pembangunan kota pintar saat ini sedang dilakukan. “Kita dapat belajar banyak dari forum ini. Mengenai proposal yang diajukan akan didiskusikan lagi,” paparnya.

Basuki menambahkan seharusnya Jakarta menjadi pusat bisnis dan korporat saja. Sedangkan industri padat karya nanti didorong ke luar Jakarta. “Tahun 2023 rencananya Jakarta diharapkan menjadi pusat bisnis sedangkan pabrik-pabrik akan dipindahkan dari Jakarta,” tambah Basuki.

Walikota Bandung, Ridwan Kamil yang juga hadir dalam forum ini mengatakan pembangunan yang direncanakan tersebut tepat untuk diterapkan di Bandung. Ia juga memaparkan Kota Bandung saat ini dalam tahap pembangunan kota sejenis. “Rencana saya adalah membangun Bandung seperti Sillicon Valley,” ungkap Ridwan. (EVA)