Management Strategy

Ini Strategi BCA Garap Nasabah Mikro

Ini Strategi BCA Garap Nasabah Mikro

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah resmi meluncurkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi salah satu dari empat bank yang telah mendapat persetujuan menjadi bank penyelenggara. Launching program akan dilakukan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, 6 April mendatang.

Hingga akhir tahun, perseroan akan merambah kota-kota lain di Jawa, seperti Jombang (Jawa Timur), Jepara (Jawa Tengah), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Wonosari (Yogyakarta). Meski begitu, Dirut BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, perseroan tak memasang target tinggi mengingat ini adalah bisnis baru untuk bank dengan kode emiten BBCA tersebut.

“Kami sadar masih baru di bisnis ini, masih baby. Kami belum berpengalaman seperti BRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk). Jadi kami harus melihat dulu, melakukan studi agar bisa membuat produk yang sesederhana mungkin,” ujarnya.

Perseroan menyiapkan dana investasi sebesar Rp 10,6 miliar untuk program Laku Pandai. Dana tersebut lebih banyak digunakan untuk mendidik para agen agar mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menabung secara rutin.

Menurut Jahja, BCA tak bisa main-main karena agen adalah ujung tombak di program tersebut. Perseroan bahkan membentuk tim khusus untuk mengajarkan para agennya agar bisa membantu mengatur keuangan para nasabah baru di Laku Pandai. Sehingga, masyarakat mendapat nilai lebih dari program tersebut.

Dirut BCA Jahja Setiaatmadja

Dirut BCA, Jahja Setiaatmadja

Bank yang dimiliki Grup Djarum ini hanya menargetkan 3 ribu agen Laku Pandai hingga akhir tahun ini, terutama untuk melakukan penetrasi pasar keuangan di wilayah terpencil. Jumlah tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan BRI yang menargetkan dapat memiliki 50 ribu agen Laku Pandai pada tahun ini.

“Kami tak berani menjanjikan jumlah agen yang spektakuler jumlahnya. Kami ingin mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Tak sekadar cari agen. Ini prosesnya lebih lamban dibandingkan jualan produk saja,” ujarnya.

Jahja mengharapkan, BCA mendapat 19 hingga 20 juta nasabah baru dari Laku Pandai dengan jumlah agen setidaknya meningkat menjadi 32 ribu selama tiga hingga empat tahun mendatang. Namun, ia belum berani menargetkan volume transaksi lini bisnis ini masih baru bagi perseroan.

Dalam waktu dekat, perseroan akan meluncurkan sebuah kartu bernama Laku dalam program Laku Pandai. Proyek percontohan kartu ini berada di lima titik, yakni Grobogan, Jombang, Jepara, Wonogiri, Wonosari. Kartu tersebut bisa digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan menabung dan juga tarik tunai tanpa harus datang ke kantor cabang.

“Masyarakat tinggal mendatangi agen-agen yang ditunjuk BCA. Kami berikan produk yang mudah. Kartu ini bisa dibawa ke mana-mana. Harganya juga murah, tadinya kita mau kenakan Rp 5 ribu, tapi akhirnya kita putuskan Rp 2 ribu saja,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved