Management

Lazada Indonesia, HR Berperan dalam Pertumbuhan Bisnis

Lazada Indonesia, HR Berperan dalam Pertumbuhan Bisnis

Bagi Lazada Indonesia, Departemen Human Resources bukanlah sebuah tim yang bekerja secara tradisional di belakang layar dengan mengerjakan aktivitas administratif belaka. Namun, lebih dari itu, tim HR Lazada memiliki peran untuk turut berkontribusi pada pertumbuhan bisnis perusahaan dan mengakomodasi kebutuhan karyawan secara cepat.

Itulah yang disampaikan oleh Chief People Officer Lazada Indonesia Evelyn Yonathan. Menurutnya lebih lanjut, Departemen HR kini merupakan mitra strategis semua departemen lainnya, sehingga ikut memikirkan bagaimana caranya agar unit-unit departemen tersebut bisa berkontribusi lebih besar untuk perusahaan.

“Setiap anggota tim HR harus memahami proses bisnis, bisa mengidentifikasi kebutuhan bisnis secara cepat dan akurat, termasuk memastikan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan SDM,” kata Evelyn. ”Hal itu tidak hanya terkait dengan kebutuhan rekrutmen semata, namun juga membantu bagaimana seorang karyawan bisa bekerja lebih efektif dan efisien,” tambahnya.

Selepas rekrutmen, Departemen HR Lazada ikut berperan memastikan karyawan bisa bertahan di perusahaan melalui program training & development agar mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan bisnis. Selain itu, juga dilakukan penyesuaian budaya untuk memastikan karyawan engage dan bisa berkolaborasi dengan baik.

HR juga memastikan kompensasi sesuai dengan kinerja yang adil dan kompetitif. Agar program-program HR berjalan baik, menurut Evelyn , tim HR Lazada dilengkapi dengan pemahaman bisnis yang mumpuni, akses teknologi, dan kemampuan berkomunikasi secara transparan sehingga mendapatkan kepercayaan dari karyawan.

Lazada kini diperkuat ribuan karyawan, baik yang bertugas di bidang platform e-commerce maupun di bidang logistik. Sekitar 90% dari mereka merupakan generasi milenial.

Evelyn menyebutkan, Lazada Indonesia sejak tahun lalu berhasil merampingkan struktur organisasi untuk memastikan komunikasi bisa terjalin baik antar-anggota tim serta mempercepat pengambilan keputusan. Di setiap departemen, paling banyak hanya ada empat level karyawan; level tertinggi di departemen tersebut melapor langsung kepada CEO.

“Jadi, struktur organisasi kami pendek, namun cukup lebar. Kami yakin struktur organisasi seperti ini bisa lebih cepat menjawab tantangan bisnis seiring dengan perubahan di industri,” katanya.

Dengan struktur organisasi yang ramping dan kebanyakan karyawan berada di level senior, diharapkan semua karyawan memiliki kemampuan memahami tujuan dan strategi perusahaan dengan baik. Di samping itu, juga diharapkan kemampuan beradaptasi akan berkembang, yang dinilai sangat penting untuk dimiliki saat ini.

Dalam hal pengembangan karyawan, Lazada tidak hanya membangun program pelatihan dengan sumber daya internal (misalnya, melalui sesi knowledge sharing). Namun, juga sering mengundang pembicara eksternal untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman yang bisa memperkaya wawasan dan kemampuan karyawan.

Evelyn melihat, secara umum, perusahaan-perusahaan teknologi kini sedang mengalami krisis talenta. Meski jumlah orang yang mencari pekerjaan bertambah, jumlah talenta yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan tidak sebanding dengan kebutuhan industri. Karena itu, menurutnya, Lazada Indonesia juga terus meningkatkan program pengembangan diri untuk karyawan agar kapabilitas mereka sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Untuk menopang operasional HR, Lazada telah membangun sistem HR berbasis online yang terintegrasi. Tidak ada lagi manual paperwork yang dibutuhkan, kecuali yang memang disyaratkan oleh negara. Dengan adanya sistem online ini, apabila terjadi pergantian personel, baik di tim HR maupun di departemen lainnya, seluruh catatan kinerja yang bersangkutan telah tersedia.

Data di sistem juga bisa digunakan untuk memprediksi kebutuhan penambahan karyawan, sesuai dengan pertumbuhan bisnis perusahaan. Sistem online ini juga memudahkan untuk mencari talenta yang sesuai dengan kebutuhan, termasuk dengan mencari talenta dari basis data karyawan lama yang mungkin sudah meninggalkan perusahaan.

Sejak 2021, Departemen HR Lazada Indonesia telah menggunakan teknologi chatbot untuk membantu melayani pertanyaan karyawan. Dengan demikian, Tim HR bisa menggunakan waktu lebih banyak untuk pekerjaan yang lebih strategis.

Semua strategi dan upaya tersebut dilandasi enam nilai korporat yang diterapkan Lazada. Menurut Evelyn, pihaknya berusaha memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tidak hanya menjadi jargon semata, melainkan benar-benar dijalankan sehari hari. Karena itu, Departemen HR pun menerapkan sejumlah cara kreatif untuk memastikan karyawan termotivasi menjalankan nilai-nilai tersebut. Misalnya, dengan memberikan penghargaan kepada karyawan serta menciptakan suasana kerja yang nyaman, terbuka, dan kolaboratif.

“Dengan tetap merujuk pada nilai-nilai ini, kami ingin karyawan merasakan adanya kepedulian perusahaan sehingga mereka bisa berkontribusi secara optimal dan ikut tumbuh bersama perusahaan,” kata Evelyn. (*)

Jeihan K. Barlian & Andi Hana M.E.

Nilai-nilai Korporat Lazada Indonesia

(1) Customer 1st , employee 2nd , stakeholder 3rd.

(2) Today’s best performance is tomorrow baseline.

(3) If not now, when? If not me, who?

(4) Trust makes everything simple.

(5) Change is the only constant.

(6) Live seriously work happily.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved