Management Strategy

Lewat Java Jazz Festival, Kemendag Jualan Alat Musik

Oleh Admin
Lewat Java Jazz Festival, Kemendag Jualan Alat Musik

Bisnis perangkat alat musik buatan produsen Indonesia ternyata cukup potensial. Buktinya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor perangkat alat musik bertumbuh sekitar 4 persen per November 2012 dari periode yang sama tahun sebelumnya. Melihat potensi ini, Kementerian Perdagangan pun berupaya memasarkan alat musik buatan dalam negeri di ajang Java Jazz Festival, yang bakal diselenggarakan selama 1-3 Maret mendatang, di Jakarta.

Java Jazz dimanfaatkan Kemendag untuk jualan alat musik buatan Indonesia

Kementerian Perdagangan sendiri sudah bergabung dalam penyelenggaraan Java Jazz Festival (JJF) sejak tahun 2008. “Tahun ini merupakan yang keenam kalinya, Kementerian Perdagangan secara konsisten mendukung pelaksanaan JJF dengan menghadirkan panggung Hall of the World Music dan

Paviliun Trade with Remarkable Indonesia,” ujar Gusmardi Bustami, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Rabu (27/2/2013).

Di panggung Hall of the World Music yang terletak di Hall B2, sejumlah artis ternama dijadwalkan akan tampil. Mereka adalah The Soul Rebels, Emily Elbert, Tulus, Nino, dan Mellow Motif. Sementara di Paviliun Trade with Remarkable Indonesia, sejumlah produk kreatif berupa alat musik hasil karya anak bangsa akan dipajang.

Alat-alat musik tradisional dan kreatif hasil karya Indonesia yang akan bisa dilihat di paviliun seluas 100 meter persegi itu adalah angklung, calung, gitar bambu, biola bambu, terompet bambu (persembahan dari Indonesia Bamboo Community); sasando (persembahan dari Nicodemus); orgel bambu (persembahan dari Pradjawidja Instrumentalia); rebana dan perkusi (persembahan dari Kunokini); serta drum (Harry’s Drum). Selain itu, yang juga akan ditampilkan, yakni produk-produk fashion kreatif, seperti tas kulit (Bara Fashion) dan sepatu kulit (Brunn).

Sebagai informasi, sejak tahun 2009 hingga 2011, tren nilai ekspor perangkat alat musik Indonesia meningkat secara konsisten. Berdasarkan data BPS, total ekspor perangkat musik Indonesia mencapai US$ 508,4 juta pada November 2012. Angka tersebut meningkat 3,91% dari bulan yang sama tahun 2011 dengan US$ 489,3 juta.

Tiga negara tujuan ekspor utama perangkat musik dari Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman. Namun dari ekspor perangkat musik dunia, Indonesia masih berada di peringkat kelima setelah China, Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman.

Hadirnya sejumlah musisi asing di dalam JJF kali ini diharapkan bisa berdampak positif terhadap perkembangan industri alat musik nasional. “Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi salah satu negara tujuan bagi para musisi jazz dunia untuk unjuk gigi dan memperlihatkan kemampuan bermusik mereka. Oleh karena itu, ajang ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia melalui kekayaan budaya dengan segala potensi yang dimiliki,” tandas Gusmardi. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved