Management

Mandiri Biayai Infrastruktur Rp 40 Triliun

Mandiri Biayai Infrastruktur Rp 40 Triliun

Bank BUMN seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk turut andil membangun negeri dengan ikut membiayai proyek-proyek infrastruktur. Tahun 2016, kredit infrastruktur mencapai sekitar Rp 40 triliun, tumbuh 40% dibanding tahun sebelumnya.

“Proyeknya, ada power plant, bandara, jalan tol, kontraktor yang terkait dengan infrastruktur ini, banyak sekali hampir semua kami masuk. Kereta api, termasuk keretanya,” kata Direktur Korporasi Bank Mandiri, Royke Tumilaar.

Tahun ini, lanjut dia, Bank Mandiri siap membiayai proyek infrastruktur seperti power plant untuk mendukung target 35.000 MW, jalan tol di Jawa, kereta api, serta bandara internasional Kulonprogo.

“Tapi, yang power plant masih berubah-ubah terus kesiapannya. Kalau ada power plant yang siap, tahun ini kami mau masuk. Tahun ini, harusnya power plant banyak karena proyek 35 ribu MW sudah mepet waktunya,” katanya.

Menurut dia, bank pelat merah itu bisa langsung membiayai proyek yang digarap PT PLN (Persero) serta proyek IPP (Independent Power Producer). Untuk yang digarap BUMN setrum, nilai proyek rata-rata Rp 10 triliun, beda jauh dengan IPP. “Kami juga masuk ke swasta. Misal tahun ini banyak yang masuk ke jalan tol seperti Astra (International),” kata dia.

Royke menjelaskan, skema sindikasi masih menjadi andalan bank-bank BUMN untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. Bank Mandiri bisa mengajak rekannya di bank pelat merah seperti BNI dan BRI. Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit infrastruktur sebesar 20-30% setiap tahun hingga 2019 mendatang.

“Sumber dana dari DPK dan pinjaman luar. Yang penting, skemanya pas. Kalau sudah di atas Rp 5 triliun, kami harus mencari partner dari luar,” ujar dia. (Reportase: Arie Liliyah)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved