Management Strategy

Garap Keuangan Inklusif, Mandiri Fokus Manajemen Risiko

Garap Keuangan Inklusif, Mandiri Fokus Manajemen Risiko

PT Bank Mandiri Tbk berpartisipasi aktif dalam program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) garapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank pimpinan Budi Gunadi Sadikin tersebut menjadi satu dari empat bank yang pertama kali menyediakan layanan tersebut. Tiga bank lainnya adalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk.

Program tersebut diharapkan mampu mendukung program keuangan inklusif sesuai dengan tujuan pemerintah Indonesia yang dicanangkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada Juni 2012 lalu.

Program keuangan inklusif dirancang karena masih banyak masyarakat yang belum mengenal, menggunakan, atau mendapatkan layanan perbankan, antara lain karena bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari kantor bank, atau adanya biaya atau persyaratan yang memberatkan.

Bank Mandiri akan mengawali program Laku Pandai di Gowa, Sulawesi Selatan pada 28 Maret mendatang. Budi mengharapkan ada tambahan sekitar 250 rekening hingga akhir tahun ini.

“Laku Pandai ini menjadi tonggak sejarah Bank Mandiri karena kami hanya punya 14 juta nasabah. Ini kesempatan kami mendapatkan 50-100 juta nasabah dalam waktu singkat. Kami juga berharap nasabah konsisten aktif melakukan sekali transaksi seminggu,” ujarnya saat peluncuran Logo Laku Pandai di Jakarta, Kamis (26/3).

Dirut PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin

Dirut PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin

Meski begitu, lanjut dia, perseroan masih fokus mengembangkan infrastruktur teknologi informasi yang dibutuhkan, berikut perangkat manajemen risiko untuk membantu kerja agen Laku Pandai. Agen ini bertugas menjadi perwakilan bank saat melayani nasabah. Bank tak perlu mendirikan kantor baru untuk melayani nasabah di wilayah terpencil. Masyarakat cukup mendatangi agen untuk melakukan transaksi.

“Kami menargetkan jumlah agen mencapai 9.000 pada tahun ini, 50.000 pada tahun ketiga, dan 200-300 ribu hingga tahun kelima yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. “Tahun ini, kami fokus di infrastruktur, perkuat produk, edukasi agen dan nasabah,” katanya.

Untuk tahap awal, Bank Mandiri akan menawarkan produk tabungan sederhana yang disebut Tabungan Mu. Lewat produk ini, masyarakat tak hanya bisa menyimpan uang, tapi juga melakukan transaksi pembayaran dan transfer lewat transaksi mobile.

“Transaksi mobile ini juga murah, hanya kena biaya SMS. Untuk tarik tunai dan setor nanti akan ada mesin di toko atau warung tertentu, karena saya sampai saat ini belum pernah lihat setor dan tarik tunai pakai ponsel,” ucapnya.

Selain tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account yang juga dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), bank juga dapat menawarkan produk kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro. Produk tersebut bisa digabungkan dengan produk keuangan lainnya seperti asuransi mikro.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved