PT Eagle Indo Pharma dengan brand cap lang akan terus menggenjot inovasi produk demi memuaskan pelanggan. Inovasi produk dilakukan dengan berdasarkan pada hasil kunjungan ke pasar (market visit) ke daerah-daerah, sehingga kebutuhan pelanggan benar-benar terpenuhi oleh produk cap lang.

Di sisi lain, perusahaan itu juga berusaha menjaga harga produk agar tetap terjangkau (affordable), karena itu perusahaan juga berusaha memberikan gimmick dengan memberikan diskon untuk pembelian produk-produk cap lang.

Ariza Mayang Sari, Senior Brand Manager PT Eagle Indo Pharma, mengungkapkan, pihaknya sangat memahami dinamika atau kompetisi di pasar. Untuk itulah, perusahaan melakukan survei (market visit) ke daerah untuk

Minyak Telon Cap Lang

mengecek ketersediaan produk di pasaran. Sejumlah hal yang dilakukan ketika market visit, di antaranya menganalisa mengapa di daerah tertentu produk tersebut belum tersentuh konsumen.

“Berdasarkan survei tersebut, kami melakukan inovasi untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Jadi semua inovasi yang kami buat memang based on survey dan berangkat dari kebutuhan pelanggan. Tak kalah penting, kami menjaga harga agar tetap affordable dan terus memberikan informasi yang berfungsi sebagai edukasi kepada pelanggan melalui program activity dan saluran komunikasi massa yang ada,” kata dia.

Inovasi berupa penyesuaian produk yang sukses dilakukan PT Eagle Indo Pharma adalah saat menghadirkan aroma baru yang lebih terdengar modern untuk produk minyak kayu putih cap lang. Umumnya, kini konsumen lebih menyukai minyak kayu putih dengan aromatherapy, green tea, dan rose. Sebagian besar masyarakat menyukai aroma kayu putih yang lebih modern agar tetap nyaman di berbagai kesempatan, misalnya saat tubuh tidak fit tetapi harus meeting dengan klien.

“Karena itu, sejak 2012, kami mulai memasarkan produk minyak kayu putih dengan aroma yang kami sebut lebih modern tersebut. Kami mulai pasarkan lebih gencar untuk varian tersebut untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi,” jelas dia.

Selain inovasi, PT Eagle Indo Pharma juga terus memperluas jalur distribusi. Saat ini, pemasaran utama perusahaan mayoritas masih di sektor general trade market. Perluasan jalur distribusi dilakukan agar konsumen bisa dengan mudah menjangkau produk dengan brand cap lang ketika keluar dari rumah. Sejauh ini, perusahaan menggunakan skema kombinasi, yakni saluran above the line melalui iklan di media televisi dan below the line dengan mengunjungi sekolah-sekolah, seperti di Indramayu, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Untuk iklan di media cetak kami sudah lakukan sejak 2015 dalam bentuk advertorial kami pasang di beberapa tabloid besar. Untuk jalur digital, kami menggunakan aplikasi facebook untuk sharing tentang program yang kami jalankan. Kami juga berusaha mengelola promo dengan memberikan diskon. Kami juga dalam proses merencanakan keuntungan apa yang akan mereka dapat ketika membeli di outlet digital dibandingkan dengan membeli di outlet fisik,” ungkap Mayang.

Khusus saluran digital, kata dia, perusahaan memang belum memiliki divisi khusus, namun saat ini tengah dipersiapkan infrastruktur untuk membuat divisi khusus yang mengurus saluran tersebut. Perusahaan akan merektrut tim baru yang memang khusus menangani saluran digital tersebut, juga bekerja sama dengan agensi digital untuk memperkuat lini tersebut. Perusahaan juga sudah bekerja sama dengan beberapa pasar digitial, seperti Bukalapak, Blibli, dan Elevenia.

“Kami terus memperkuat lini digital sambil terus melakukan penetrasi pasar di sektor digital. Sejauh ini yang sudah berjalan dengan baik yakni kerja sama dengan e-commerce yang memiliki jaringan toko fisik,” jelas Mayang.

PT Eagle Indo Pharma merupakan pemain utama dalam segmen produk-produk farmasi OTC (Over The Counter). Dari hasil beberapa lembaga survei menunjukkan kemampuan produk mereka, khusususnya minyak kayu putih cap lang, dalam menggaet 80% target pasar. (Reportase: M Nurhadi Pratomo)