Listed Articles Management Trends zkumparan

Menilik Investasi Franchise untuk Kuliner Legendaris

Konsultan Franchise, Utomo Njoto meyakini saat ini masih ada kesempatan besar untuk berinvestasi bagi franchisor melalui skema kerja sama joint venture. Di masa pandemi ini, masih besar harapan untuk memperluas cakupan bisnis antara franchisor dan franchisee seperti beberapa franchise yang sebelumnya munul krisis. Utomo mencontohkan jaringan franchise Burger King yang muncul di Indonesia pasca-krisis tahun 2008 melalui PT Mitra Adiperkasa.

“Peluang bagus untuk berinvestasi di franchise karena berpotensi tumbuh eksponensial,” ujarnya.

Berbicara tentang potensi pertumbuhan, pilhan untuk bergabung ke dalam skema franchise yang paling strategis adalah saat masih dalam early growth. Utomo menyebut, fase inilah yang paling aman ketimbang saat sudah memasuki fase maturity apalagi declining. Namun persoalannya adalah calon franchisee belum tahu risiko.

“Risiko saat ini contohnya adalah pandemi Corona. Keadaan ini tidak pernah kita bayangkan di tahun 2020. Di sisi lain, kondisi ini kadang-kadang punya opportunity. Kondisi yang kita kira merugikan bisa saja jadi turn around. Contohnya adalah kesempatan saat declining legendary culinary brands atau kemerosotan kuliner legendaris,” ujarnya.

Biasanya declining legendary culinary brands bisa dipenetrasi investor apabila suksesi (regenerasi) kurang berhasil. Namun perlu dicatat, brand tersebut harus masih ingat dan disukai, citarasa masih punya banyak penggemar, dan produksi masih ada celah untuk distandarisasi.

Selain itu, karena kondisinya adalah bisnis keluarga yang sudah turun-temurun, seluruh anggota keluarga harus sepakat apabila diciptakan nama brand dan konsep baru oleh investor.

Begitu riskannya investor memanfaatkan opportunity bagi kuliner legendaris, yang tidak boleh dilupakan adalah managemen tim dan turn around yang matang dan terarah.

Utomo mengatakan, keuntungan para franchisor ini menawarkan franchise adalah mereka mendapatkan goodwill. “Dengan modal goodwill, franchisor bisa memiliki saham tanpa menyetorkan modal tunai,” sebut Utomo.

Adapun goodwill yang bisa didulang yakni brand, customer base yang sudah solid, relasi antar karyawan yang stabil, hak paten, reputasi bagus, dan potensi market besar.

Ada beberapa jenis joint venture (JV) yang bisa dijajaki antara investor dan franchisor yaitu JV outlet franchise, JV akuisisi saham, JV management consulting company, JV operating management company, JV central kitchen, JV regional kitchen, JV untuk IT services, dan JV untuk properti.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved