Menteri Perdagangan Thomas Lembong meresmikan ASEAN Economic Community Center (AECC) pada Senin, 28 September 2015. AECC merupakan inisiatif Kementerian Perdagangan untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir tahun ini.
"Ini inisiatif yang betul-betul sangat penting. Kita tahu MEA akan diberlakukan, dan ini peristiwa yang historis," kata Thomas saat peresmian di kantornya, Senin, 28 September 2015.
Ia memandang MEA sebagai suatu kemajuan yang luar biasa dalam integrasi sosial, masyarakat, dan ekonomi. Bagi Tom--sapaan Thomas, MEA dapat memperkuat negara-negara di ASEAN dalam menghadapi perekonomian global. Nilai total ekonomi ASEAN yang mencapai US$ 2,5 triliun juga memberikan peluang lebih untuk bersaing dengan negara besar seperti Cina, Amerika, dan India.
Potensi AREA PERDAGANGAN SURABAYA
ASEAN, ucap Lembong, harus melihat contoh sukses dari Uni Eropa (UE), yang membuang ego masing-masing negara untuk memperkuat perekonomian mereka. “Ini sangat penting.”
Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi kemudian memaparkan program-program AECC. "Ada tiga fungsi khusus dari AECC ini," ucapnya.
Fungsi pertama adalah konsultasi. Masyarakat dan pelaku usaha dapat mendatangi kantor AECC di lantai 4 gedung Kementerian Perdagangan. Sejalan dengan fungsi kedua, yakni edukasi, petugas akan memberikan informasi yang dibutuhkan terkait dengan MEA.
Fungsi ketiga, yaitu advokasi, bukan dalam bidang hukum. Dalam advokasi ini, petugas juga akan memberikan solusi dan pilihan tentang bagaimana cara meningkatkan ekspor. “Akan diinformasikan barang apa yang sedang naik daun, siapa yang mau beli, berapa harganya, dan lain-lain,” ujar Bachrul.
Tak hanya terpusat di kantor, menurut Bachrul, sosialisasi ini juga disasarkan pada perguruan tinggi, pemerintah daerah, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) daerah agar sosialisasi dapat lebih merata. “Saya harap ini bisa berguna bagi masyarakat.”