Management Strategy

Mochtar Riady, Mengubah Krisis Hidup Menjadi Peluang

Mochtar Riady, Mengubah Krisis Hidup Menjadi Peluang

Mochtar Riady, pendiri Lippo Group, dalam 20 tahun pertama hidupnya mengalami masa penuh duka dan derita. Ia pernah mengalami empat peperangan dalam hidupnya, yaitu perang antarpanglima di Tiongkok, Perang Dunia II, perang revolusi kemerdekaan Indonesia, dan perang saudara di Tiongkok antara Tentara Nasionalis dan komunis Tiongkok.

Mochtar Riady

Tidak hanya itu, pada usia sembilan tahun Mochtar, ibunya meninggal dunia dan pada usia 11 tahun ayahnya dijebloskan ke dalam penjara oleh tentara fasis Jepang. Mochtar tumbuh sebagai anak sebatang kara dalam keadaan yang penuh tantangan dan rintangan hidup yang keras.

Menurut Mochtar Riady, penderitaan telah menjadikan dirinya menjadi lebih tangguh dan toleran dalam menghadapi segala masalah, “Pasti di balik kesulitan ada harapan, dan di balik krisis ada kesempatan,” kata Mochtar yang tahun ini genap berusia 87 tahun.

Seluruh kisah perjuangan hidup Mochtar Riady diuraikan dalam buku otobiografi berjudul Manusia Ide yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada Januari 2016.

Buku Manusia Ide terbagi menjadi lima episode kehidupan Mochtar Riady. Episode 20 tahun pertama (1929-1950) adalah masa kanak-kanak dan remaja yang penuh duka dan derita. Episode 20 tahun kedua (1951-1970) adalah masa membangun perusahaan seiring dengan masa perjuangan bangsa Indonesia. Episode 20 tahun ketiga (1971-1990) yaitu masa pengembangan usaha dalam era globalisasi ekonomi. Episode 20 tahun keempat (1991-2010) sebagai masa pembangungan ekonomi global menghadapi China factor. Dan, episode 20 tahun kelima (2011 sampai seterusnya) bagi Mochtar adalah sebagai pembina dan panutan bagi anak cucu dan generasi penerus.

Buku Manusia Ide ditulis Mochtar sebagai catatan sejarah perjuangan hidupnya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi generasi penerus dan masyarakat agar dapat mengubah krisis menjadi peluang menuju keberhasilan.

Hadir dalam peluncurun buku Manusia Ide, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan selamat kepada Mochtar Riady. Selamat tidak hanya karena telah menerbitkan buku “Manusia Ide”, tetapi selamat ditunjukan karena telah menjadi tokoh yang sukses. “Mochtar Riady adalah one of the great business leaders di Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Mochtar, terutama ketika saya memimpin Indonesia selama 10 tahun atas apa yang Pak Mochtar lakukan untuk negeri ini. Tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga bidang lainnya,” kata SBY di Hotel Arya Duta, Jakarta, (27/1).

“Setelah saya membaca buku ini, Mochtar Riady tidak hanya sebagai manusia ide atau man of ideas, tetapi juga man of action. Karena biasanya manusia yang sukses adalah manusia yang berangkat dengan penuh ide, kemudian ide itu diperjuangkan dengan keringat sehingga mencapai tujuan. Pasti seorang Mochtar Riady adalah manusia ide, manusia pekerja keras, manusia gigih, dan akhirnya menjadi manusia sukses,” ungkap SBY.

SBY mengutip apa yang dikatakan Thomas Alva Edison bahwa jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. “Saya yakin jalan yang Mochtar tempuh juga seperti itu. Saya hanya ingin mengajak generasi muda bangsa Indonesia untuk mencontoh Mochtar Riady. Jalan untuk meraih sukses itu tidak seindah bulan purnama dan tidak semudah membalik telapak tangan. Berbagai ups and downs dan tahun-tahun sulit harus dilalui,” ujar SBY.

Di akhir sambutannya SBY berpesan kepada Mochtar Riady agar terus berkarya, berpikir, berkreasi dan bekerja untuk negeri ini. Ia juga mendoakan agar Mochtar Riady berumur panjang. Serta tidak lupa mengingatkan untuk menjaga kehidupan sosial dalam berbagi sehingga doa dari seluruh tanah air dapat dipanjatkan untuk Mochtar Riady. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved