Management Editor's Choice Strategy

Neurobion Meroket Berkat Edukasi

Neurobion Meroket Berkat Edukasi

Neurobion menjadi merek obat pegal linu yang paling banyak dibicarakan. Associate Director of Marketing Merck Consumer Health, Feni Herawati mengatakan word of mouth marketing (WOMM) sangat membantu pemasaran Neurobion yang mulai agresif dilakukan sejak tahun 2014. Yang paling menarik adalah promosi melalui sosialisasi neurophaty.

Dalam penelitian Merck, ada 42% masyarakat Indonesia mengalami gejala neurophaty. Neuropathy adalah kerusakan saraf sebagai komplikasi serius akibat diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat mencederai serat-serat saraf, umumnya pada kaki. Tergantung dari tingkat kerusakan, diabetes neuropati dapat menimbulkan nyeri, mati rasa dan gangguan pada saluran pencernaan, kemih, pembuluh darah dan jantung. Salah satu tandanya seperti kesemutan, kebas dan kram.

“Misi kami lewat Neurobion atau PT Merck Consumer Health untuk meningkatkan kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Mayoritas di aktivitas promosi kami mengusung tema edukasi. Kami menemukan banyak orang belum tahu tentang neurophaty. Dari survei terhadap 5.400 lebih orang dari segala usia di Indonesia, 42% memiliki resiko neuropathy,” katanya.

Associate Director of Marketing Merck Consumer Health, Feni Herawati

Associate Director of Marketing Merck Consumer Health, Feni Herawati

Untuk meningkatkan pemahaman dan pentingnya kesehatan sistem saraf, lanjut dia, Merck getol melakukan edukasi di media cetak, online, maupun media sosial. Kegiatan tersebut dipadukan dengan pembangunan nerve health clinic di berbagai titik di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

“Ini untuk meningkatkan customer experience. Calon konsumen dapat mendatangi lokasi titik tersebut untuk dapat mengetahui apakan ada gejala neuropathy dalam tubuhnya, atau hanya sekadar konsultasi langsung kepada ahlinya,” katanya.

Pada tahun 2014, Nerve Health Clinic Mobile telah melewati 4 kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Rencananya pada tahun ini, operasional akan diperluas ke 15 kota-kota besar di Indonesia, plus penambahan jumlah armadanya. Dengan demikian jumlah masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan kesehatan syaraf secara gratis bisa bertambah banyak.

Selain itu, ada juga gerakan Neuromove, yakni kegiatan sederhana yang bisa dilakukan setiap hari untuk menjaga kesehatan sistem saraf. Feni mengklaim Merck menjadi yang pertama untuk kegiatan tersebut. Untuk menciptakan gerakan Neuromove, perusahaan bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Syaraf Indonesia (Perdossi) dan didukung oleh ahli di bidang sport medicine (kedokteran olahraga).

“Gerakan ini diluncurkan awal Mei 2015. Kami juga sedang menjajaki kegiatan ini bisa dilakukan di 15 kota di seluruh Indonesia. Jadi, setelah edukasi dan konsumen merasakan sendiri manfaatnya, dengan sendirinya mereka akan membeli produk kami,” ujarnya.

Untuk mengukur efektivitas WOMM, Merck menggunakan berbagai metode di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Youtube. Survei terhadap konsumen pun rutin digelar untuk mengetahui kenaikan maupun penurunan produk. (Reportase: Syukron Ali)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved