Management

Niramas Ekspansi Merek ke Luar Negeri

Niramas Ekspansi Merek ke Luar Negeri

PT Niramas Utama (Inaco) akan terus memperkuat brand di luar negeri, di antaranya dengan mendaftarkan merek di pasar tujuan ekspor. Saat ini, merek milik Niramas baru terdaftar di delapan negara dari total 25 negara tujuan ekspor perusahaan tersebut.

Erijanto Djajasudarma, Sales & Marketing Director PT Niramas Utama, mengatakan, ekspor Niramas untuk produk Inaco sejak 2013 hingga 2016 menunjukkan kenaikan. Namun demikian, Niramas menilai masih diperlukan penguatan brand. Saat ini, Niramas sudah masuk ke 25 negara.

“Kami menyadari persaingan di luar negeri, jadi kami mendaftarkan merek kami di beberapa negara, sampai sekarang sudah terdaftar di delapan negara. Ke depan akan terus kami tambahkan,” ujarnya.

erijanto-djajasudarma-inaco

Erijanto Djajasudarma, Sales & Marketing Director PT Niramas Utama

Selain itu, perseroan juga memanfaatkan mobil distribusi sebagai media branding agar lebih dikenal di negara tujuan ekspor. Di China misalnya, Niramas juga berjualan lewat e-commerce grupnya Alibaba.

Niramas juga masuk ke toko online halal (e-halal) namun segmennya business to business (B2B). Sejak 2015, Niramas juga mulai mendukung marketing activity, termasuk sampling dan listing fee.

“Di setiap negara, nanti tidak hanya satu distributor, kami akan tempatkan country manager untuk mengelola produk kami di negara itu. Kami juga aktif ikut pameran, baik yang mandiri maupun disubsidi oleh pemerintah,” jelas Erijanto.

Niramas Utama berdiri 1990 di Bekasi, ekspor pertama berupa nata de coco tanpa merek dengan tujuan Jepang dan Taiwan. Pada 1996, Niramas memproduksi mini jelly dengan merek Inaco untu garap pasar domestik.

Pada 2004, diproduksi jelly untuk pasar low class dan pada 2006 desain logo diganti. Pada 2010, Niramas memiliki puding bubuk, pada 2014 memiliki nata drink, dan akhir 2016 mempunyai minuman baru I’M Coco dengan kemasan PET bottle.

“Tantangan ekspor saat ini adalah registrasi yang lama dan besarnya import duty. Meski situasi global sedang sulit, ada segmen-segmen tertentu yang trennya bertumbuh meski tidak signifikan,” kata dia.

Dengan kondisi tersebut, perseroan fokus di Asia Tenggara, apalagi dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Mereka kian gencar berkampanye langsung ke konsumen.

“Karakter konsumen pasar di ASEAN itu mirip dengan Indonesia. Pasar yang besar itu Filipina, Malaysia, dan Myanmar. Kami sudah tunjuk distributor di masing-masing negara tersebut. Kami akan mulai garap pasar yang baru seperti Vietnam. Kami adakan event, ikut bazar-bazar lokaln, dan membagikan sampling langsung ke konsumen,” ujar dia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved