Management Strategy

Bekerja Sama dengan Pesaing Menguntungkan Perusahaan

Bekerja Sama dengan Pesaing Menguntungkan Perusahaan

Berkolaborasi dalam bisnis adalah cara yang baik untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Tetapi bagaimana jika melakukan kolaborasi dengan pesaing? Cara berbisnis seperti itu masih menjadi bahan perdebatan di kalangan para pebisnis. Masing-masing beranggapan bahwa mengajak pesaing untuk membangun bisnis bukan pilihan yang baik. Padahal bukan tidak mungkin kinerja perusahaan akan lebih baik dengan cara seperti itu.

PDMA

Hal ini yang mendorong Product Development & Management Association (PDMA) Indonesia untuk mengangkat tema Collaborating with Your Competitor: Do or Don’t? Pada kegiatan Academics Gathering. Dihadiri oleh Hasnul Suhaimi, Mantan CEO PT XL Axiata, Tbk dan Andi Ilham Said, Faculty Member PPM Manajemen, para akademisi dan praktisi yang menjadi peserta acara mendapat gambaran tentang kelebihan dan kelemahan berkolaborasi dengan pesaing.

Persaingan dalam dunia bisnis tidak bisa dihindari. Keberadaan pesaing dianggap menjadi penghambat kemajuan di satu sisi tetapi dianggap sebagai motivator di sisi yang lain. Menurut Andi Ilham Said, banyak perusahaan yang sudah melakukan kerja sama dengan para pesaingnya, seperti Samsung dan Apple. “Antar pesaing saling bekerja sama itu hal yang fakta saat ini. Mereka menunjukkan persaingan di satu sisi sekaligus berteman di sisi yang lain. Berarti ada sesuatu yang menguntungkan di balik itu,” paparnya.

Melalui kolaborasi, suatu perusahaan dapat menghemat biaya produksi, melakukan sharing kapabilitas dan banyak ide yang akan dihasilkan. Andi menambahkan bahwa sharing kapabilitas diperlukan karena kemungkinan besar kapabilitas ada di para pesaing tersebut.

Bagi Andi, kerugian jika kita berkolaborasi dengan pesaing, yaitu adanya pengambilan sumber daya yang dimiliki. Basisnya adalah setiap sesuatu yang dibangun secara internal bisa dinikmati oleh eksternal. “Sebagai contoh perusahaan kita melakukan riset. Ketika launching produk, kompetitor ikut membuat produk yang sama dengan kita,” katanya,

Pada sesi selanjutnya Hasnul Suhaimi, mantan CEO XL Axiata menjelaskan bahwa perusahaan telekomunikasi yang dia pimpin sebelumnya pernah berani mengambil keputusan untuk bekerja sama dengan pesaingnya yaitu dengan cara berbagi tower. Kerja sama tersebut justru menghasilkan keuntungan baik dari sisi profit dan reputasi perusahaan. “Dengan siapapun kita kerja sama, yang harus dipegang adalah trust,” ungkap Mantan CEO yang sekarang menjabat sebagai dosen di MM Universitas Indonesia ini. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved