Management Strategy

Pengalihan RON 88 Diperkirakan Beri Dampak Positif

Pengalihan RON 88 Diperkirakan Beri Dampak Positif

Tim Reformasi Tata Kelola Migas

Kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM merupakan hal yang memberikan banyak tanggapan dari berbagai kalangan. Pro kontra pun terjadi mengenai penentuan harga terhadap jenis-jenis BBM tertentu. Harga minyak mentah yang mengalami penurunan tajam menimbulkan spekulasi terhadap pemerintah terkait pemberian subsidi dalam harga BBM.

Komposisi sumber BBM di Indonesia berasal dari hasil produksi kilang Pertamina dan impor BBM. Keterbatasan produksi BBM dari kilang domestik menyebabkan Pertamina terpaksa masih mengimpor BBM untuk kebutuhan bahan bakar minyak nasional. Kondisi ini makin diperburuk oleh kondisi kilang Pertamina yang rata-rata telah berusia. Hal ini mengakibatkan rendahnya efisiensi hasil produk dari kilang Pertamina dan sangat tingginya biaya produksi kilang.

Tim Reformasi Tata Kelola Migas memberikan rekomendasi untuk mengurangi kontroversi di masyarakat dan menjaga kredibilitas kebijakan pemerintah melalui formula penentuan harga patokan yang lebih sederhana disertai penyediaan informasi lengkap berkaitan dengan harga patokan tersebut.

Indonesia adalah pembeli tunggal bensin premium RON 88, dengan volume pembelian jauh lebih besar dibandingkan dengan transaksi Mogas 92 di kawasan Asia Tenggara. Namun demikian, Indonesia tidak memiliki kekuatan dalam pembentukan harga MOPS untuk Mogas 92 yang menjadi benchmark harga bensin RON 88.

Terkait hal tersebut, Faisal Basri, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas merekomendasikan untuk menghentikan impor RON 88 dan Gasoil 0,35% sulfur dan menggantikannya masing-masing dengan impor Mogas 92 dan Gasoil 0,25% sulfur. Selain itu, produksi minyak solar oleh kilang di dalam negeri ditingkatkan kualitasnya sehingga setara dengan Gasoil 0,25% sulfur dan mengalihkan produksi kilang minyak domestik dari bensin RON 88 menjadi bensin RON 92.

Dalam jangka pendek, kebijakan yang direkomendasikan oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas, akan membuat impor Mogas 92 meningkat namun disertai penurunan impor RON 88. Dampak keseluruhannya, terutama dalam jangka panjang diperkirakan bakal positif. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved