Management Strategy

Mau Barang Bekas Artis, Buruan ke Pasar OLX

Oleh Admin
Mau Barang Bekas Artis, Buruan ke Pasar OLX

Situs belanja online, olx.co.id merupakan situs belanja online yang mempertemukan penjual dan pembeli barang bekas. Karena barang yang dijual bekas, mereka hadir sebagai fasilitator agar selanjutnya antara penjual dan pembeli dapat bertemu langsung untuk tawar menawar dan bertransaksi.

Melihat antusias pengguna, pada 27 Februari nanti bertempat di Gandaria City, OLX akan menggelar pasar offline guna mempertemukan lebih banyak pembeli dan penjual barang bekas berupa kebutuhan bayi dan anak.

“Kenapa temanya kebutuhan bayi dan anak karena bulan kasih sayang yakni Februari bisa diungkapkan oleh orang tua kepada anaknya. Lagipula kebutuhan bayi kebanyakan masa pakainya sebentar,” ujar Marketing Communication Manager OLX Hermanto di Konawa Kafe, Jakarta Selatan, Selasa 23 Februari 2016.

OLX

OLX

Dalam Pasar OLX yang digelar seperti bazaar barang bekas ini mereka menggandeng artis sekaligus aktivis sosial Melanie Subono. Melanie berpartisipasi menjual barang rekan-rekannya sesama artis seperti Tantri ‘Kotak’, Pongky Barata, Sarah Sechan, Nico Oliver dan lain-lain. Dan nantinya barang yang diberikan secara cuma-cuma oleh para selebritas itu akan didonasikan untuk gerakan sosial yang dikelola Melanie, Rumah Harapan.

“Akhirnya saat diskusi dengan OLX kami memutuskan gimana kalau saya mengumpulkan barang (teman-teman artis) daripada nggak dipakai mending saya minta dan saya jual, duitnya bisa dijadiin donasi buat rumah harapan. Jadilah Pasar OLX ini,” kata Melanie Subono.

Sebelumnya pada saat Pasar OLX digelar di Bandung menurut Hermanto terbilang sukses. Hal itu terlihat dari rata-rata hampir mencapai 800 pengunjung yang bertransaksi dengan nilai transaksi yang hampir mencapai Rp 60 juta dalam even yang digelar hanya dalam waktu satu hari dengan diikuti oleh 60 penjual barang bekas.

“Ada sekitar 700-800 transaksi yang terjadi di Pasar OLX Bandung, barang-barang bekas yang berhasil terjual di antaranya adalah stroller bayi, tempat tidur bayi, dan lain-lain,” katanya.

Hermanto menuturkan pihaknya tidak mengutamakan berapa nominal transaksi yang akan mereka capai karena mereka ingin membangun awareness masyarakat bahwa barang yang menurut mereka bekas ternyata masih bisa memberikan manfaat bagi orang lain. “Kami nggak profit oriented dulu. Tujuan kami memberikan edukasi bahwa barang yang baik nggak melulu baru. Jadi kami mengedukasi dulu orang-orang untuk menjadi smart buyer.”

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved