Sharp Corp memperkirakan kerugian tahunan terburuk sepanjang sejarah. Perusahaan yang didirikan satu abad lalu ini mengalami masa kelam seiring dengan perlambatan ekonomi, biaya pajak yang meningkat serta kemerosotan harga televisi Aquos. Rugi bersih perusahaan di tahun yang berakhir pada 31 Maret 2012 diperkirakan 290 miliar yen (US$ 3,8 miliar).

“Ini sangatlah mengejutkan saat Sharp mengumumkan revisi kejatuhan yang besar-besaran,” kata Tsunenori Ohmaki, analis di Tachibana Securities Co. “Saya tidak yakin apakah pengurangan produksi hingga musim panas, seperti yang diumumkan perusahaan, sudah cukup.” Kredit pajak tidak dapat diklaim jika perusahaan tidak mampu memproyeksikan profit di masa depan. Perusahaan harus mengurangi aktiva yang ditangguhkan dan mengambil tagihan yang sesuai untuk meminimalisir kerugian.

Sharp yang didirikan pada 1912, mengatakan akan membagi dua output pabrik panel televisi terbesar mereka di kota Sakai, prefektur Osaka. April lalu, Sharp mengurangi produksi panel televisi do dua pabrik LCD terbesar mereka. Desember lalu, Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit Sharp menjadi ‘BBB-‘ yang menjadi penanda meningkatnya persaingan di pasar televisi. Di sisi lain, peringkat Sony pun dipangkas oleh Moody’s Investors Service dan Fitch di Desember.

Di Indonesia, Sharp memperkenalkan pohon panel surya (photovoltaic tree) sebagai sumber daya energi untuk hotspot wi-fi. Proyek perdana ini berlokasi di halaman Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. “Photovoltaic Tree memungkinkan pengunjung dengan mudah mendapatkan akses sumber energi listrik dan internet secara cuma-cuma dan ramah lingkungan,” kata Fumihiro Irie Presdir SEID. Selain itu, pohon panel surya itu bisa dipasang di mall, daerah wisata, dan lain-lain, untuk mendapatkan energi listrik independen dari matahari dan bisa digunakan mengisi baterai telepon genggam, laptop, dan lain-lain dalam kapasitas listrik yang kecil.