Management Strategy

PSF Siapkan Generasi Muda Melalui Sampoerna Schools System

PSF Siapkan Generasi Muda Melalui Sampoerna Schools System

Menghadapi persaingan global ke depan, pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang mampu meningkatkan kualitas generasi muda agar bisa bersaing dengan negara-negara lain. Neny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation, mengatakan Putera Sampoerna Foundation (PSF) menghadirkan sistem pendidikan baru bernama Sampoerna Schools System (SSS) untuk menjadikan generasi muda siap kerja dan menghadapi tantangan global.

SSS adalah sistem pendidikan terintegrasi pertama di Indonesia dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi yang menerapkan kurikulum Internasional yang berkualitas dalam bahasa Inggris dan berfokus pada pendidikan berbasis pada Science, Technology, Engineering, Art, dan Math (STEAM). “Ini sistem pendidikan terintegrasi pertama di Indonesia,” dia mengklaim.

Nenny Soemawinata, General Managing Putera Sampoerna Foundation

Nenny Soemawinata, General Managing Putera Sampoerna Foundation”Ini sistem pendidikan terintegrasi pertama di Indonesia,” terangnya.

Melalui pendidikan internasional yang dapat diakses oleh masyarakat Indonesia, SSS dipercaya dapat memberdayakan para lulusannya untuk berkontribusi aktif kepada Indonesia, di mana setiap unit pendidikan SSS ini akan memandu siswa untuk menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, kewirausahaan dan tanggung jawa sosial. sehingga diharapkan para lulusannya dapat mengimplementasikan pengalaman, pengetahuan serta keahlian mereka sehingga bisa bermanfaat dan memberi dampak positif untuk Indonesia.

Sebagai bagian dari SSS, Sampoerna Academy menawarkan program day school dan boarding school. Untuk program day school dari TK hingga SMA, sekolahnya berlokasi di L’Avenue, Pancoran, Jakarta Selatan dan The Icon BSD City, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sedangkan, Sampoerna Academy Boarding High School atau sekolah berasrama tingkat SMA berlokasi di Bogor. Adapun Sampoerna University yang sudah terakreditasi dengan kurikulum internasional bisa memberi akses bagi para siswa untuk mendapatkan dua gelar, yaitu US-accredetid Associate Degree dan Sampoerna University Degree (Sarjana/S1).

Setelah menempuh pendidikan selama dua tahun di kampus tersebut, mahasiswa bisa melanjutkan studinya di lebih dari 1.000 universitas ternama di Amerika Serikat. ”Kami juga akan membantu penempatan kerja. Selain itu banyak siswa kami dari kampung, meneruskan kuliah di Amerika. IP-nya tinggi mencapai 3,8,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke kantor Majalah SWA.

Menurut Neni, saat ini kualitas pendidikan di Indonesia saat ini perlu ditingkatkan, apalagi Indonesia sedang menghadapi arus globalisasi dimana arus modal, tenaga kerja dan keterampilan semakin menuntut bangsa ini untuk bersaing dalam ekonomi tingkat global dan regional. tangangan globalisasi ini mewajibkan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Apalagi, menurut prediksi McKinsey Global Institute pada tahun 2030 mendatang, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke tujuh di dunia. Bahkan melewati Jerman dan Inggris.

”Saat ini pendidikan kita lebih banyak hafalan. Kurang kreatif. Sebetulnya anak-anak Indonesia cukup baik. Hanya prasarananya yang harus diperbaiki,” ujar wanita kelahiran 31 Januari 1954.

Lebih lanjut, Neni mengatakan bahwa, Indonesia menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara pada peringkat pendidikan global PISA dalam hal matematika, sains dan membaca. Selain itu berdasarkan Laporan The Learning Curve Pearson 2014, Indonesia menduduki posisi terakhir dari 40 negara yang dinilai dalam hal pencapaian pendidikan. Ditambah lagi, berdasarkan survei yang dikeluarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), Singapura berhasil menduduki peringkat pertama dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia, Vietnam di urutan ke-12, Thailand di urutan ke-47 sedangkan Indonesia di urutan ke-69 dari 76 negara yang disurvei.

“Dengan adanya MEA, bila kita lihat dengan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan kalau dilihat dari data-data, pendidikan kita masih jauh dibawah standar internasional,” jelasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved