Management Trends

Recycle Rate dan Penggunaan Reusable Bag di Super Indo Terus Meningkat

Komitmen Super Indo menjalankan bisnis yang ramah lingkungan terlihat dari recycle rate sampah dan penggunaan kantong belanja pakai ulang yang terus meningkat. Super Indo akan terus peningkatan recycle rate sampah yang di produksi setiap gerainya setiap tahun.

Hal tersebut disampaikan pada online dialog bertajuk “New Ways of Shopping: Rethink & Reuse”. Acara yang digelar Super Indo dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2021, sekaligus memperkenalkan berbagai inisiatif penanganan sampah yang didesain dalam kampanye besar #SelangkahLebihHijau. Kampanye besar ini menegaskan komitmen bisnis Super Indo menuju bisnis yang ramah lingkungan.

Menurut Yuvlinda Susanta, Head of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo, sampah jangan dibuang begitu saja ke tempat pembuangan sampah atau dibakar di insinerator, karena hal tersebut dapat menyebabkan masalah pencemaran lainnya.

“Sampah ini juga memberi kita kesempatan untuk mencari solusi dengan melibatkan masyarakat, dengan menciptakan inovasi terbaru dalam menangani sampah, dan yang tidak kalah pentingnya, melibatkan perubahan perilaku dan kesadaran masyarakat,” ujarnya.

Inisiasi Super Indo untuk lebih memperhatikan sampah yang dihasilkan gerai-gerainya sudah dimulai sejak 2013. Guna menekan sampah plastik, sejak 2013, Super Indo telah aktif mengedukasi pelanggan untuk menggunakan kantong belanja guna ulang ketika berbelanja di gerai Super Indo.

Kantong belanja guna ulang ini merupakan alternatif pengganti kantong belanja plastik sekali pakai yang disediakan Super Indo sesuai dengan kebutuhan. Kini dengan hadirnya Kantong Segar 365, kemasan produk segar pakai ulang, sebagai alternatif pengganti roll plastic, Super Indo yakin akan semakin banyak sampah plastik yang bisa dikurangi.

Lalu pada tahun 2016, Super Indo menjalankan program pengelolaan sampah dengan konsep ramah lingkungan. Super Indo memprioritaskan dua masalah utama sampah yaitu sampah organik dan sampah plastik. Untuk jenis sampah organik, yang secara volume jauh lebih tinggi, Super Indo membuat dua skala prioritas penanganan.

Pertama adalah mengolah sampah organik menjadi produk bernilai dan kedua memanfaatkan sampah organik untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Dalam menjalankan prioritas tersebut, Super Indo mengelola tiga jenis sampah organik yang paling banyak dihasilkan dalam kegiatan operasional, yaitu sampah buah, sayur, daging, ikan, minyak goreng bekas, dan produk makanan minuman yang masih baik namun tidak dapat dijual. Dalam menjalankan program ini, Super Indo dibantu oleh beberapa mitra pengelola sampah yang menangani masing-masing jenis sampah.

Terus berinovasi dan berkolaborasi, Super Indo saat ini juga sedang mengembangkan model pengumpulan pembuangan sampah kemasan plastik (Drop Box) bersama salah satu pemasok utamanya: Frisian Flag Indonesia, di mana program ini didisain untuk memudahkan pelanggan menjadi bagian dari rantai daur ulang kemasan plastik sekali pakai dengan cara yang menyenangkan.

Yuvlinda menyebut bahwa Super Indo berhasil meningkatkan recycle rate sampah hingga 62% sejak dijalankan inisiatif tersebut. “Kami menargetkan bisa sampai 100%, jadi saat ini sisanya masih diupayakan naik terus,” ujarnya. Lalu terkait sampah kantong plastik, ia menyebut bahwa lebih dari 50% penggunaan kantong belanja plastik bisa ditekan dalam 5 tahun terakhir. “Penggunaan reusable bag cenderung meningkat,” tambahnya.

Tahun 2020 bahkan terjadi kenaikan yang signifikan dari ratusan ribu menjadi 2 juta pieces penjualan kantong belanja pakai ulang di Super Indo. “Kasir kami secara aktif menawarkan reusable bag di gerai-gerai Super Indo. Bukan hanya itu, kami pun membuat agar reusabler bag yang kami tawarkan tampilannya menarik, kualitas juga baik dan harganya terjangkau,” tambahnya. Dengan langkah ini diharapkan yang dilakukan Super Indo bisa berdampak lebih baik bagi lingkugan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved