Management Trends

Santosa Bawa AALI Terapkan Digitalisasi

Santosa, Direktur Utama Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), telah mempersiapkan diri menghadapi tantangan industri perkebunan kelapa sawit tahun ini. Santosa, Direktur Utama AALI, mengatakan, untuk menghadapi kondisi bisnis yang belum pasti di mana pasar global yang penuh misteri.

Namun, di sisi lain angin segar berhembus karena harga tandan buah segar sawit yang mulai naik dan kelapa sawit akan menjadi andalan pemerintah. Untuk itu, perseroan memutuskan untuk menguatkan aktivitas internal agar mencitpakan inovasi dan efisiensi. Ia menyebutnya sebagai: Defensive Strategy.

Santosa yang diangkat sebagai Direktur Utama pada 2017 itu mengatakan, sejak tahun 2018, AALI telah merancang untuk pengembangan inovasi teknologi. Lalu pada tahun 2019 mulai diterapkan digitalisasi pada seluruh operasional di perkebunan yang saat ini totalnya luasnya 270.000 hektar (inti & plasma).

“AALI mempersiapkan diri untuk menjadi perusahaan yang paling inovatif memanfaatkan teknologi. Tiga tahun terakhir kami mengembangkan berbagai tools, dan semuanya inhouse development. Teknologi digital ini akan membantu kami melakukan kontrol dengan baik, dan kondisi operasional bisa jauh lebih efisien,” ujar Santosa.

Lebih lanjut ia menjabarkan, perusahaan mengembangkan beberapa aplikasi berbasis digital untuk mempermudah dan meningkatkan kinerja perusahaan. Antara lain adalah Aplikasi MELLI (mill excellent indicator) untuk memasok data yang cepat dan akurat mengenai indikator-indikator yang ada di pabrik kelapa sawit.

Kemudian Aplikasi AMANDA (Aplikasi Mandor Astra Agro) untuk memantau pelaksanaan kegiatan operasional yang sesuai standar. Lalu aplikasi DINDA (daily indicator of Astra Agro) untuk pengembangan model sistem yang mendukung konsep operasional excellent. Semua aplikasi ini diintegrasikan melalui Operation Center of Astra Agro (OCA), yaitu sebuah sistem induk yang dikembangkan dengan basis informasi realtime.

“Dengan sistem ini, feedback terhadap proses yang berlangsung di lapangan bisa lebih cepat sehingga eksekusinya pun dapat lebih cepat, tepat dan akurat. Jika ini konsisten, harapannya kita akan punya big data,” ujarnya. Jangka panjangnya, ia mengatakan bahwa tidak muluk-muluk AALI bisa menjadi world class plantation operation.

Sebelumnya, perusahaan perkebunan kelapa sawit Grup Astra International ini juga telah menjalin kerjasama dengan dua lembaga pendidikan, Universitas Komputer (Unikom) Indonesia, Bandung dan Institut Pertanian Stiper (INSTIPER),Yogyakarta. MoU dalam rangka menggali, mengembangkan dan memaksimalkan potensi serta keunggulan agritech berbasis digital atau eksplorasi teknologi 4.0 di industri kelapa sawit.

Selain itu, Santosa menambahkan, saat ini AALI juga tengah melakukan riset di lab molecular biology milik perusahaan di Dumai untuk menghasilkan benih unggul yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan cuaca.Adapun saat ini pasar utama ekspor perusahaan adalah negara di Asia Selatan terutama di India. Kemudian Cina, dan Timur Tengah.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved