Management Strategy

Semester II SMF Optimistis Penyaluran KPR Makin Meningkat

Semester II SMF Optimistis Penyaluran KPR Makin Meningkat

Meskipun beberapa aturan baru BI sempat membuat penyerapan KPR lesu sejak akhir tahun 2013 lalu, tetapi PT Sarana Multigriya Finansial (Pesero) tetap bisa mencatat peningkatan penyaluran dana kumulatif semester I 2014 sebesar 37 %.

SMFPuasa

Selama semester I tahun 2014, perseroan telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp1,25 triliun, sehingga secara kumulatif total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan meningkat.

Pertumbuhan penyaluran pinjaman sebesar 36,44 % meningkat dari Rp5,12 triliun per 30 Juni 2013 menjadi sebesar Rp6,98 triliun per 30 Juni 2014, juga diiringi dengan penerbitan surat utang perseroan sebagai sumber pendanaan sebesar 29, 52 %.

Mekanisme pembiayaan SMF dilakukan dengan menggunakan ekuitas terlebih dahulu sebagai bridging penyaluran pinjaman, untuk selanjutnya digantikan dengan penerbitan surat utang pada saat yang tepat.

“Menurut kami, bank akan lebih banyak mengucurkan kredit pada semester II tahun ini sehingga target kami menyalurkan Rp3 triliun hingga akhir tahun ini akan tercapai,” ungkap Direktur Utama PT SMF (Pesero), Raharjo Adisusanto, optimis.

Raharjo juga menjelaskan, saat ini penyalur KPR tidak semata di kuasasi oleh BTN dan bank skala nasional lainnya, tetap juga bank dearah atau BPD juga sudah mulai menunjukkan ketertarikan sebagai penyalur KPR “Meskipun masih ada di antara mereka yang menggabungkan kredit untuk perumahan kedalam kredit multi guna (KMG) itu karena mereka masih baru,” jelas Raharjo.

Untuk mengatasi masalah tersebut, SMF (Persero) akan bertindak memberikan pendampingan dan membantu capacity building bagi BPD yang berminat menjadi penyalur KPR “Kami akan bantu mereka men-set up KPR dan sistemnya,” ujar Raharjo.

Saat ini sudah ada 4 BPD yang siap menyalurkan KPR yakni Bank Jawa Barat Syariah, Bank Kalsel, Bank DKI dan Bank Nagari. Total dana yang disalurkan SMF kepada BPD yang sudah menjalankan KPR adalah Rp315 miliar tahun 2014. “Kalau melihat angka itu memang sepertinya masih kecil, tetapi itu seusai dengan kapasitas mereka. Ke depan kami targetkan akan menambah 2-3 BPD lagi yang akan bergabung dalam tahun ini” jelas Raharjo.

Selain pendampingan dan capacity building, di tahun 2014 ini SMF berencana meningkatkan edukasi kepada perbankan untuk melakukan sekuritisasi agar perbankan dapat mengurangi risiko likuiditas daan perubahan tingkat suku bunga atas KPR akibat adanya maturity mismatch. Terget sekuritisasi, menurut Rahajo bisa mencapai Rp 1,5 triliun pada tahun 2014 ini. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved