Management Strategy

Sinergi Investasi Pemerintah dengan Pondok Pesantren

ratusan-santri-dan-santriwati-dari-berbagai-pesantren-yang-ada-_151022132512-374-400x300

Selama ini investasi lebih banyak dikaitkan dengan kelas menengah ke atas yang memiliki dampak positif untuk perekonomian negara. Pemerintah melakukan berbagai strategi untuk menarik investor menanam sahamnya di Indonesia. Seberapa besarnya investasi tersebut, masyarakat luas tidak dapat merasakannya secara langsung.

Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),mengatakan bahwa BKPM berkeinginan agar investasi tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, namun juga harus mampu menyentuh langsung dan berperan dalam menyejahterakan masyarakat.

Pemerintah pusat pun mulai berupaya untuk membuat investasi untuk rakyat tersebut. Sebagai contoh program sinergi yang dilakukan pemerintah dengan Pondok Pesantren. Hal ini merupakan bagian dari inisiatif “Investasi untuk Rakyat” yang berupaya untuk mengoptimalkan dampak positif investasi sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur sekaligus untuk meluncurkan program. “Secara lebih konkret kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Agama pada 23 Agustus 2015 tentang peningkatan kapasitas SDM, penyerapan tenaga kerja kalangan santri, dan kemitraan antara investor dengan pondok pesantren,” ujarnya. Peluncuran program ini juga dilakukan untuk mendukung penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri untuk menghormati jasa besar para santri dalam perjuangan kemerdekaan.

Program ini dikembangkan melalui pilot project di tiga kabupaten, yaitu di Gresik, Jawa Timur, Boyolali, Jawa Tengah, dan Majalengka, Jawa Barat. “Kami memilih lokasi peluncuran program ini di Jawa Timur, atas dasar bahwa Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah santri terbanyak di Indonesia, yaitu mencapai 70% dari total santri Indonesia,” jelasnya.

Di dalamnya terdapat program SMK Mini di Jawa Timur, yaitu santri yang akan lulus pendidikan tingkat menengah memperoleh keterampilan SMK selama enam bulan. Pilot project ini melibatkan tiga perusahaan dengan potensi total penyerapan tenaga kerja mencapai 21.741 orang. Di sisi pesantren, terdapat sembilan pesantren dan Madrasah Aliyah yang ikut berpartisipasi dengan jumlah santri sekitar 7.000 orang.

Sebagai simbol peluncuran program, akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku pengelola Kawasan Industri JIIPE dan Pondok Pesantren Qomarudin dalam pengembangan kapasitas SDM santri melalui Balai Latihan Kerja. Hadir menyaksikan dalam penandantanganan tersebut Presiden Joko Widodo, Kepala BKPM dan Gubernur Jawa Timur. JIIPE memiliki kawasan industri seluas 2.933 hektar, dilengkapi pelabuhan laut seluas 406 hektar dan kawasan hunian seluas 77 hektar. Nilai total investasi pengembangan kawasan industri ini sebesar Rp50 Triliun.

Saat ini, JIIPE sedang memasuki masa konstruksi yang dilakukan oleh dua BUMN yaitu PT Hutama Karya dan Waskita Karya. Dalam proses konstruksi ini, terserap 1.500 tenaga kerja langsung, di mana 90% berasal dari masyarakat di sekitar kawasan industri, yaitu Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar Gresik. Sedangkan Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin merupakan Pondok pesantren dengan jumlah 2.000 santri setingkat SLTA dan 1.500 santri setingkat PT dan lulusan SMA dalam 4 tahun terakhir. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved