Management Strategy

Sinergi Pemerintah Dorong Pertumbuhan Industri Fashion

Sinergi Pemerintah Dorong Pertumbuhan Industri Fashion

Industri fashion semakin menunjukkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Setiap tahun fashion menyumbang PDB sekitar Rp 181 triliun untuk ekspor. Untuk peringkat pertama ditempati oleh industri kuliner yang memberi sumbangan lebih dari Rp 200 triliun setiap tahunnya. Prestasi lainnya ialah mampu menyerap tenaga kerja hingga 3,8 juta orang.

Adanya kemajuan pesat dalam industri ini salah satunya dipacu melalui IFW (Indonesia Fashion Week) 2016. Memasuki tahun kelima, IFW menjadi solusi sehingga produk fashion Indonesia dapat dikenal di dunia internasional. Mengusung tema Reflection of Culture, ajang tahunan ini ingin menunjukkan sentuhan corak budaya dalam fashion dapat memberi karakter dalam membangun budaya Indonesia.

Opening Ceremony Indonesia Fashion Week 2016 dihadiri pihak Kementerian dan Pejabat Negara

Opening Ceremony Indonesia Fashion Week 2016 dihadiri pihak Kementerian dan Pejabat Negara

Menurut Puan Maharani, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, tindak lanjut dari IFW dapat menggerakan sektor industri fashion dan dapat mengisi pasar ASEAN. Dimana kunci utamanya adalah membangun kekuatan daya saing dengan membangun cara pikir dan cara kerja.

“Pemerintah bangun daya saing industri kreatif dengan melalui permodalan, pendampingan, dan pemasaran. Tahun 2016 kami gelontorkan dana KUR sebesar Rp 12 triliun, ” ujarnya saat ditemui dalam pembukaan IFW 2016 di Jakarta.

Dukungan tersebut pun diberikan oleh kementerian yang berkaitan langsung dengan industri ini, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian, serta Badan Ekonomi Kreatif.

Dukungan dalam bentuk bantuan peralatan dan standarisasi ukuran dilakukan oleh Kementerian Perindustrian. Sedangkan AA Gede Agung Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan UMKM menargetkan bisnis di bidang fashion mampu penuhi minimal 40 persen dari pangsa pasar.

“Tugas pokok kami bantu para UKM dengan bunga murah, yaitu sebelumnya bunga KUR sebesar 22 persen, saat ini diturunkan menjadi 9 persen. Hal ini untuk menggeliatkan ekonomi Indonesia, ekonomi kerakyatan, dan peningkatan serta pemerataan kesejahteraan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved