Kebijakan mengenai perbankan memang selalu menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan media. Namun seringkali dalam penyebaran informasi tersebut mengalami kesalahpahaman. Media menjadi pionir dalan penyebaran informasi tersebut. Berlandaskan hal itu, Standard Chartered dan OJK mengadakan pelatihan pembacaan laporan keuangan serta pemaparan mengenai OJK sendiri.

Menurut Misyar Banusanto, pembicara dari OJK Jawa Barat, acara ini merupakan upaya agar dapat memberikan kesempatan pada wartawan untuk memiliki kemampuan untuk membaca laporan keuangan. “Kerja sama dengan media ditujukan untuk memberikan kesempatan untuk mengetahui mengenai perbankan,” ujar Misyar.

Dalam kesempatan kali ini, OJK berkesempatan langsung mengadakan pengenalan mengenai eksistensinya di bidang perbankan. Keberadaan OJK menjadi penting karena saat ini, industri keuangan tidak lagi terpisah seperti dahulu, karena semuanya mengalami korelasi satu sama lain.

“OJK mumcul untuk melindungi konsumen industri keuangan dari kasus yang sifatnya perdata. Hal ini dikarenakan dewasa ini banyak sekali terjadi konglomerasi perusahaan industri jasa keuangan. Contohnya bank yang sekarang mulai memiliki asuransi. Jika bermasalah, OJK lah yang menangani hal tersebut. Konsumen bebas melaporkan pelanggaran atau keluhan yang terjadi pada OJK untuk membantu masalahnya,” sambung Misyar.

Sedangkan untuk kegiatan pembacaan laporan keuangan dilaksanakan secara antusias. Lea Kusuma Wijaya, CFO Standard Chartered menjadi pembicara langsung dalam materi kali ini. Lea menyampaikan secara singkat istilah dan hal hal penting yang layak untuk dipublikasikan di media.

“Selepas ini,saya harap penulisan istilah istilah laporan keuangan perbankan jangan sampai ada kesalahpahaman,” tutup Lea mewanti-wanti jurnalis yang menjadi peserta di acara training tersebut. (EVA)