Management Trends zkumparan

Strategi GGF Pangkas Biaya Rekrutmen Sampai 50%

Great Giant Food (GGF) adalah corporate brand yang dibangun Grup Gunung Sewu untuk menguatkan 13 anak perusahaan yang bergerak di bidang pangan, pertanian dan peternakan. Perusahaan yang tergabung di GGF di antaranya PT Great Giant Pineapple, PT Great Giant Livestock dan PT Sewu Segar Nusantara.

GGF sendiri baru dibentuk pada 2016 lalu, tetapi sudah memberikan kontribusi yang signifikan bagi Grup Gunung Sewu, salah satunya dari bidang sumber daya manusia. Rina Faqih, Head of Strategic HR and Development Subdivision GGF, mengungkapkan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kapabilitas SDM di internal perusahaan melalui program-program pengembangan leadership.

Program yang telah terlaksana antara lain Talent Management, GGF Spotlight dan GGF LEAP (Leadership Acceleration Program) yang mampu mendorong indeks suksesi internal dari 1% di 2016 menjadi 92% di 2018. Program tersebut juga berhasil mendorong tingkat kesiapan para Internal Leader untuk menempati jabatan-jabatan kritikal dari 79% di 2016 menjadi 84,6% di 2018. Secara finansial, program-program tersebut juga mampu memangkas biaya rekrutmen hingga 50% dalam dua tahun sejak GGF berdiri.

Rina bercerita, sebelumnya, GGF harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk rekrutmen karena ketiadaan talent dari internal. Mereka harus membayar jasa headhunter, pembekalan talent, dan sebagainya yang menyedot biaya cukup besar. Ia mencontohkan di tahun 2016, sebelum program GGF LD dibuat, mereka harus mengeluarkan biaya hingga Rp 1,9 miliar untuk rekrutmen. Angka itu kemudian turun menjadi Rp 1,5 miliar pada 2017 atau turun 20% dan terus turun menjadi 50% di tahun 2018. “Itu pun masih tetap ada alokasi biaya rekrutmen karena ada kebutuhan branding, tetapi tidak seberapa dibanding sebelumnya,” ujarnya. Setelah GGF-LD ini berjalan, pada tahun kedua hampir seluruh kebutuhan talent sudah bisa mereka penuhi dari dalam perusahaan.

“Dalam dua tahun kami sudah punya talent pool yang siap mengisi posisi middle-up, jadi tidak lagi hire dari luar,” ungkap Rina. Menurut Rina, meski jika dilihat pada grafik, biaya rekrutmen menurun sedangkan biaya program GGF-LD meningkat. Tetapi bila dilihat angkanya, biaya program GGF-LD yang meningkat tetap lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya rekrutmen sebelum adanya program pengembangan talent ini. “Jadi biaya untuk program pengembangan talent dari dalam hanya tiga perempat dari biaya yang harus dikeluarkan jika kami merekrut talent dari luar,” jelasnya. Secara bisnis, Return on Investment (ROI) malah lebih untung karena biayanya masih tiga perempat dari yang sebelumnya.

GGF sendiri telah mematok target pertumbuhan revenue bisnis harus bisa mencapai 2 kali lipat di tahun 2020 nanti. Karenanya, menurut Rina, meskipun program-program yang sudah dilaksanakan telah mampu berkontribusi, namun diperlukan upaya-upaya ekstra untuk mendukung rencana pertumbuhan bisnis tersebut. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya menghadirkan program-program baru untuk melahirkan para pemimpin masa depan GGF, diantaranya yang akan segera diimplementasikan adalah GGF EAGLE (Executive Academy for Growth and Leadership Excellence) dan GANESHA (GGF Advance Education Scholarship for Highflyer’s Acceleration)

“Jadi building talent dari dalam itu bukan hanya soal reduce cost, tapi secara psikologis, sense of bellonging-nya kepada perusahaan lebih tinggi. Kemudian business sense atau pengetahuan soal bidang bisnis ini lebih dalam, sehingga kontribusinya bagi perusahaan pasti akan lebih besar “ jelasnya.

Keberhasilan GGF-LD ini yang kemudian mengantarkan Rina bersama timnya masuk sebagai finalis dalam ajang Penjurian “Creating Leaders From Within” 2018, yang diselenggarakan oleh Majalah SWA bekerja sama dengan NBO pada Rabu 19 September 2018 lalu.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved