Management Strategy

Strategi Mandiri Inhealth Memaksimalkan Potensi COB

Strategi Mandiri Inhealth Memaksimalkan Potensi COB

Sejak diselenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN sejumlah asuransi swasta merasakan tantangan dalam meraup premi, Musababnya tak sedikit perusahaan yang akhirnya tidak lagi menggunakan asuransi swasta lantaran telah diwajibkan mendaftarkan kepesertaan pegawainya di program JKN.

Kebanyakan perusahan tersebut ialah perusahaan dengan anggaran kesehatan yang bisa dikatakan tidak banyak memiliki anggaran kesehatan. Dibanding harus membayarkan premi pada dua instansi (BPJS dan Swasta), perusahaan tersebut memilih hanya menjadi peserta di JKN.

Namun hal tersebut tak membuat PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) pesimis. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh PT Bank Mandiri Tbk, PT Kimia Farma Tbk dan Asuransi Jasa Indonesia itu tetap yakin banyak peluang yang bisa diambil dengan menggunakan skema Coordination of Benefit (COB) antara JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dengan produk Managed Care yang dimiliki oleh Mandiri Inhealth.

Terbukti hingga saat ini sebanyak 154 badan usaha yang menggunakan skema COB Mandiri Inhealth. “Kami selalu berusaha mencari peluang-peluang yang bisa dimaksimalkan dari program JKN yang telah ada,” ujar Direktur Operasional Mandiri Inhealth Wahyu Handoko.

Mandiri Inhealth ia kemukakan memang telah menarget perusahaan-perusahaan dengan budget kesehatan yang besar untuk bergabung dengan skema COB milik perusahaan. Musababnya perusahaan dengan anggaran kesehatan kecil pasti kewalahan bila harus melakukan upgrade asuransi kesehatannya ke program COB. “Dengan COB kami tawarkan kecepatan dan kenyamanan yang lebih lebaik,” ujarnya.

IMG_20151028_131906

Ia mencontohkan COB program JKN dan produk Managed Care Platinum Mandiri Inhealth. Peserta asuransi tidak perlu lagi harus ke puskesmas untuk dirujuk ke rumah sakit. Peserta bisa langsung ke dokter spesialis tanpa rujukan. “Kalau hanya menggunakan JKN saja kan tetap harus rujukan puskesmas ataupun klinik, kalau COB dengan Platinum ini tidak perlu,” ujarnya.

Tak hanya Managed Care Platinum, Mandiri Inhealth juga punya produk-produk lainnya seperti Silver, Gold dan Diamond yang terbuka di COB-kan. Bila menggunakan COB Managed Care Diamond, ia menyatakan bahkan peserta bisa berobat ke luar negeri. “Kalau yang Gold, bisa langsung ke spesialis tapi hanya untuk empat spesialis sementara sisanya tetap harus rujukan.” ujarnya menjelaskan.

Skema COB ini ia katakan bisa lebih banyak memberikan benefit bagi para pesertanya. Musababnya karena bekerja sama dengan BPJS tentunya COB punya kelebihan dari sisi pemberiaan manfaat yang luas atau tanpa platfond. “Klaimnya akan ditanggung bersama (BPJS dan Swasta) selama memang COB Managed Care,” ujarnya.

Hal ini berbeda ketika sebuah perusahaan mendaftarkan perusahaannya ke JKN dan juga produk asuransi yang sifatnya Indemnity secara terpisah atau tanpa COB. Ketika memilih asuransi swastanya, tentu akan ada besaran platfond tertentu meskipun memang lebih luwes lantaran tidak harus berjenjang atau rujukan. “Kebanyakan COB kami, memilih produknya yang Gold ( bisa ke empat spesiali tanpa rujukan).”

Secara terpisah Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila mengatakan hingga September 2015, Mandiri Inhealth telah mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 4% menjadi Rp 1,15 triliun dengan laba operasional sebelum hasil investasi (laba underwriting) mencapai Rp 69 miliar atau tumbuh sebesar 24% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Meski begitu Mandiri Inhealth mencatatkan hasil investasi dari portofolio saham turun menjadi hanya Rp 76 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 136 miliar. Saham sendiri memegang 8 persen dari total portofolio. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved