Management Trends

Strategi Menjaga Integritas dan Kepatuhan Karyawan Saat WFH

Salah satu upaya pemerintah dalam membatasi pergerakan masyarakat saat pandemi adalah penerapan Work from Home (WFH). Dalam pelaksanaannya, tidak jarang WFH menemui tantangan yang menyebabkan produktivitas terhambat. Salah satunya adalah tantangan dalam menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan kode etik perusahaan meski tanpa tatap muka.

Dalam Integrity Talks – Perilaku Kepatuhan: Dilema Etika Baru di Era COVID-19 yang diadakan oleh Alliance for Integrity, Allianz mengemukakan tentang pentingnya penerapan integritas dan kepatuhan oleh seluruh pemangku kepentingan di tengah kondisi pandemi. Adapun sampai saat ini 95% karyawan Allianz Indonesia menjalankan WFH.

Direktur Legal & Compliance Allianz Life Indonesia, Hasinah Jusuf yang hadir menjadi pembicara mengatakan penerapan integritas dan kepatuhan Allianz Indonesia secara konsisten tetap dijalankan dalam setiap proses bisnis yang ada, tidak terkecuali dalam era pandemi.

Keberhasilan ini tercapai berkat membangun company values serta memastikan para pemangku kepentingan memahami dan menjalankan values tersebut. Allianz Indonesia memiliki 3 values sebagai bagian dari corporate culture perusahaan (TRUST, CARE, EAZY).

“Allianz Indonesia memahami sepenuhnya bahwa berbagai perubahan yang harus dilakukan oleh perusahaan maupun karyawan untuk beradaptasi pada tatanan baru. Disinilah value TRUST sebagai bagian dari corporate culture yang telah diinternalisasikan dapat menjadi panduan,” jelas Hasinah.

Manajemen Allianz Indonesia juga menjaga komunikasi yang transparan dan efektif antara karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. Beberapa cara yang dilakukan adalah melalui weekly atau daily huddle meeting, pelaksanaan Virtual Town Hall setiap bulan untuk memberikan update pencapaian Perusahaan, program ‘Coffee with CXO’ dimana Senior Manajemen Allianz Indonesia melakukan virtual dialog secara rutin dengan seluruh karyawan dalam suasana casual serta grup kecil.

Perusahaan juga memahami sepenuhnya bahwa kondisi bekerja dari rumah bukanlah kondisi yang mudah di mana karyawan diharapkan menjalankan peran secara simultan sebagai karyawan, anggota keluarga dan bagian dari lingkungan rumah.

Oleh karena itu perusahaan memberikan berbagai dukungan seperti pembagian healthy kit, tunjangan paket internet, biaya transportasi taksi pulang pergi bagi karyawan apabila mesti datang ke kantor sehingga karyawan tidak perlu menggunakan transportasi umum hingga layanan psikolog profesional untuk berkonsultasi tentang permasalahan pribadi yang dialami selama WFH serta disediakannya hub office sehingga karyawan dapat bekerja diareanya tanpa perlu ke kantor pusat.

Hasinah menambahkan, pandemi dan WFH juga meningkatkan kesadaran green environment, di mana karyawan dipaksa bekerja secara digital dan paperless. “Peningkatan pemanfaatan teknologi digital (dengan IT security yang baik) dalam kegiatan perusahaan di masa pandemi juga menghasilkan hasil lebih maksimal, baik untuk keperluan pekerjaan, proses maupun penjualan produk serta layanan kepada nasabah,” tutur Hasinah.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved