Management Strategy

Strategi Semen Indonesia Menjadi Pabrik Semen Paling Efisien di Asia

Strategi Semen Indonesia Menjadi Pabrik Semen Paling Efisien di Asia

Produksi PT Semen Indonesia (SI) Tbk. terus mengalami peningkatan, bila tahun ini diperkirakan produksinya 13,3 juta ton, maka tahun depan diprediksi akan menjadi 14,5 juta ton. Meningkatnya produksi juga diiringi dengan berbagai inovasi. Salah satunya inovasi teknologi ramah lingkungan. Dengan bahan bakar biomassa SI berhasil menghemat konsumsi energi hingga 12%, dan merupakan yang terendah se-Asia. Selain itu, penggunaan biomassa juga mampu mereduksi kadar emisi Co2 dalam operasional perusahaan.

semen ind

“Penghematan tingkat pemakaian energi tahun 2012 di pabrik Tuban mencapai 90 kWh per ton semen tergolong paling rendah dibandingkan pabrik semen di dalam negeri maupun di kawasan Asia untuk pabrik sejenis,” kata Bambang Sugeng, Direktur SDM PT SI, setelah menerima penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di Jakarta (11/12).

Bambang menambahkan, penghematan konsumsi energi per satuan (MJ/Ton Semen) sebesar 12% selama kurun waktu 2008-2012. Penurunan Emisi CO2 per satuan (Kg CO2/Ton Semen) sekitar 6% selama kurun waktu 2008-2012. “PT SI juga berhasil melakukan efisiensi penggunaan air per satuan (Ltr/Ton Semen) sekitar 27% – 31% selama kurun waktu 2007-2012. Sedangkan substitusi batubara dengan menggunakan bahan bakar terbarukan sebesar 16% per line pabrik selama tahun 2012,” tuturnya.

Bahkan, untuk bahan bakar alternatif pengganti batubara, salah satu inovasi yang sudah di implementasikan dalam penurunan emisi gas CO2 seperti sekam padi, cocopeat, serbuk gergaji dan limbah tembakau. SI juga memanfaatkan Limbah B3 eksternal rata-rata sebesar 8% per tahun sebagai bahan baku alternatif. Keberhasilan dalam pengembangan Mangrove Center Tuban dan Lahan Pasca Tambang Ngipik sebagai kawasan keanekaragaman hayati, telah terdaftar di UNFCCC pada tanggal 25 Februari 2011, saat ini dalam tahap verifikasi perolehan CERs (Certified Emission Reductions). “Kami sangat concern dan terus melakukan pemantauan lingkungan, kami percaya bahwa lingkungan yang ramah akan mendukung perusahaan untuk berkembang bahkan hingga saat ini,” tegas Bambang.

Selain penggunaan bahan bakar alternatif, SI juga berupaya menurunkan gas rumah kaca melalui program clean development mechanism (CDM). Program itu telah terintegrasi di PBB. Karena komitmen dalam tata kelola lingkungan itu, SI meraih penghargaan proper emas KLH kedua kalinya yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya.

Sementara itu, upaya mengatasi masalah limbah B3 industri, SI menerapkan Co-processing dengan memanfaatkan limbah B3 industri lain sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif. Sebagai bentuk komitmen, perusahaan membangun berbagai fasilitas pengelolaan limbah B3 meliputi, TPS limbah B3 dengan nilai investasi Rp 9,5 miliar, fasilitas Feeding dengan nilai investasi Rp 6,5 miliar dan laboratorium limbah B3 dengan investasi Rp 6,0 miliar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved