Management Trends

Strategi United Tractors Mengelola Para Bintang

Strategi United Tractors Mengelola Para Bintang

Konglomerasi besar biasanya memiliki pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Mereka mesti jeli memilih dan menjaga karyawan terbaiknya (talent) agar sejalan dengan kebutuhan bisnis. Para bintang inilah yang nantinya akan menerima tongkat estafet bisnis di masa depan.

Direktur Human Capital PT United Tractors Tbk (UT Group), Edhie Sarwono mengatakan, kebijakan tersebut terangkum dalam program People Road Map. Program ini penting untuk mengisi kebutuhan talent di lima unit bisnis yakni mesin konstruksi, jasa tambang, konsesi tambang, konstruksi, dan energi.

“Mining Services di bawah Pamapersada Nusantara, anak usaha yang terbesar. Di lini konstruksi, kami mengakuisisi PT Aset Indonusa, Tbk, yang pekerjaannya banyak di infrastruktur dan gedung tinggi. Di lini energy, dengan Tim dari Pamapersada, kami menang proyek pemerintah di Tanjung Jati, Jawa Tengah,” kata dia.

united tractors

Yang menjadi ukuran, lanjut dia, adalah kompetensi yakni hard dan soft skill, serta kinerja. Inilah yang menjadi acuan dalam menelusuri, memantau, dan mengelola talent. Untuk The Star, sebutan untuk talent di UT Group, akan mendapat perlakuan khusus seperti tertuang dalam strategi Human Asset Value. “Ini yang nantinya menjadi basis untuk Individual Development Plan dan Individual Performances Plan,” katanya.

Dia menjelaskan, UT Group mencurahkan perhatiannya paling besar untuk para bintang yang punya kemampuan dan kinerja di atas rata-rata. Mereka inilah yang nanti akan berkontribusi besar terhadap perkembangan bisnis perseroan.

Talent akan mendapatkan pelatihan baik formal maupun informal untuk meningkatkan hard maupun soft skilnya. Tak hanya di dalam kelas, pelatihan formal juga bisa dalam bentuk penugasan khusus, proyek seperti proyek pengembangan usaha dan inovasi yang berdampak langsung kepada strategi bisnis perusahaan. Tes ini juga untuk mengukur sejauh mana tingkat kematangan sang karyawan.

“Talent ada dua, yang generalis dan spesialis atau expert. Setelah pendidikan, proyek, dan mentoring, HR dan CEO merumuskan jalur karier mereka. Kami di karier manajemen ada planning dan evaluasinya. Dalam setahun, ada dua kali evaluasi,” katanya.

Nah, orang-orang yang memiliki kompetensi bagus dan juga sertifikat expert, misalnya, akan mendapat gaji yang jauh lebih besar dari karyawan biasa. Langkah ini juga untuk memacu karyawan agar terus meningkatkan kompetensinya. Kebijakan salary berbasis kompetensi ini juga diterapkan untuk pemberian benefit yang mengacu pada kinerja karyawan. (Reportase: Arie Liliyah)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved