Management Strategy

Sudah Tak Layak, Hary Tanoe: Parameter Kemiskinan Perlu Direvisi

Oleh Admin
Sudah Tak Layak, Hary Tanoe: Parameter Kemiskinan Perlu Direvisi

Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia Hary Tanoesoedibjo mengkritik parameter tingkat kemiskinan di Indonesia. Menurut dia, kategori yang diukur dari penghasilan Rp 500 ribu per bulan tak lagi layak dipertahankan.

“Kalau saya, penduduk miskin itu seharusnya orang yang berpenghasilan di bawah Rp 1,2 juta,” ujar Hary saat memaparkan refleksi akhir tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Kamis, 24 Desember 2015.

Hary menjelaskan, penduduk bergaji di bawah Rp 500 ribu saat ini mewakili 11,2 persen penduduk Indonesia. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya. “Ada penambahan 860 ribu penduduk miskin pada 2015,” ucapnya.

Menurut Hary, parameter tingkat kemiskinan semestinya dievaluasi. Sebab, masyarakat berpenghasilan Rp 1,2 juta nyatanya menghadapi masalah daya beli akibat kenaikan harga barang.

rumah-miskin-1

Jika parameter itu diubah, tutur dia, jumlah penduduk miskin mewakili 70 persen penduduk Indonesia. “Kondisi itu cukup mengkhawatirkan di tengah tingginya tingkat pengangguran.”

Peningkatan jumlah penduduk miskin tercermin dari kegagalan pemerintah mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Target yang dipatok di angka 5,7 persen nyatanya baru terealisasi 4,7 persen hingga kuartal ketiga 2015.

Menurut Hary, kondisi yang kurang menguntungkan itu menyebabkan jurang kesenjangan sosial di masyarakat. “Sebuah penelitian menyebut 1 persen penduduk Indonesia saat ini mewakili 50 persen ekonomi nasional,” katanya.

Untuk itu, Hary meminta pemerintah memperlebar akses dan skema pinjaman murah bagi pelaku usaha kecil dan menengah. “Jika penghasilan mereka baik, kesenjangan sosial akan menyempit,” ucapnya.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved