Management Strategy

SuperPro Jemput Bola Konsumen Paramount Land

SuperPro Jemput Bola Konsumen Paramount Land

Terobosan di ranah properti kembali diukir Paramout Land dengan meluncurkan SuperPro. Apa sih SuperPro dan keunggulan apa saja yang ditawarkan?

Tidak seperti biasanya, pagi itu Selasa (6/10) suasana di Atrium Senayan City sudah heboh dan dipenuhi ratusan orang memakai baju atasan putih dan bawahan celana atau rok hitam. Mereka berkumpul di lantai dua atrium bagian tengah mal bergengsi itu sembari sibuk berdiskusi, membaca brosur, atau berbincang santai. Sementara di sisi kiri dan kanan secara melingkar terdapat maket proyek properti dan sejumlah booth yang menawarkan beragam produk besutan Paramount Land yang tersebar di berbagai kota. Acara dibuka dengan doa dan diselingi menari bersama ala Paramount yang khas itu. Ratusan tamu yang hadir dan jajaran direksi pun bergoyang dengan suka cita dan bersemangat.

Ya, hari itu memang momen istimewa bagi Paramount Land karena resmi meluncurkan Supermarket Properti atau disingkat SuperPro. Apa yang dimaksud Superpro? Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur Paramount Land, memberikan jawabannya. “SuperPro adalah sebuah one stop shopping produk properti pertama di Indonesia. Sama halnya dengan supermarket ritel, konsumen dapat datang di setiap outlet Superpro untuk berbelanja properti milik Paramount Land,” kata Ervan.

Ratusan pengunjung hadiri peluncuran Superpro di Atrium Senayan City

Ratusan pengunjung hadiri peluncuran Superpro di Atrium Senayan City

SuperPro adalah terobosan anyar Paramount Land di dunia properti. Inovasi ini akan memudahkan konsumen dalam membeli produk-produk properti Paramount Land di semua daerah. Konsumen bebas memilih produk sesuai kebutuhan dan bujet yang dimiliki. Mereka akan mendapatkan informasi seputar produk yang tersedia maupun yang hendak diluncurkan. Jadi, konsumen dapat membandingkan mana yang cocok dalam hal jenis properti, harga, spesifikasi produk, model arsitektur, cara pembayaran atau lokasi yang diminati.

Peluncuran SuperPro dibarengi kegiatan pameran produk-produk lengkap Paramount Land dengan rangkaian acara penyerahan rekor MURI, talkshow interaktif, hiburan musik, penampilan artis Kunto Aji dan Adera , lomba foto selfie, plus fashion show. Talkshow menghadirkan tokoh kuliner kondang, Bondan Winarno, tokoh pendidikan dari Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, konsultasi kesehatan bersama tim dokter ahli Betshaida Hospital, serta bincang bincang tentang dunia parenting dan life style. Acara menarik ini digelar selama 6 hari tanpa jeda, yakni dari tanggal 6 Oktober hingga ditutup pada hari Minggu, 11 Oktober 2015.

Apa latar belakang dirilisnya SuperPro? Diakui Andreas Nawawi, Managing Director Paramount Land, ide ini terinspirasi dari industri ritel otomotif yang memiliki banyak jaringan showroom untuk menjual mobil atau motor. Mereka jemput bola konsumen hingga ke lokasi dekat kantor atau rumah tinggal konsumen yang dibidik. Untuk itu, Paramount Land meluncurkan SuperPro guna mendekati konsumen jika ingin melakukan pembelian produk-produk propertinya. Calon konsumen tidak perlu repot datang jauh-jauh ke Gading Serpong di markas Paramount Land, maupun ke Semarang, Manado atau kota-kota lain. “Cukup datang ke lokasi SuperPro berada, nah pemilihan produk bisa dilakukan di tempat dan bisa langsung transaksi,” Andreas menegaskan.

Andreas benar, bahwa untuk membeli produk-produk Paramount bisa dilakukan di outlet SuperPro. Saat ini lokasinya berada di Gading Serpong, Tangerang, Semarang plus Jakarta. Nantinya akan segera dibuka di Manado, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan lainnya.

Jajaran Direksi Paramount saat peluncuran Superpro

Jajaran Direksi Paramount saat peluncuran SuperPro

Keunggulan SuperPro

Lantas, apa saja keunggulan membeli produk Paramount Land di SuperPro? Kata Andreas, ada beberapa poin yang menjadi value added SuperPro. Singkatnya, semua segmen pasar dirangkul Paramount Land di satu payung SuperPro untuk dilayani secara customized.

Pertama, SuperPro menyediakan aneka produk yang lengkap. Mulai dari rumah tipe compact custom homes, regular homes, compact regular homes, rumah extra besar, ruko, ruko strata, SOHO, ruang kantor, mixed use, retail commercial, town house, hingga golf estate. Contoh, cluster Malibu Village, Paramount Village Semarang,

Kedua, SuperPro adalah penerapan dari 4 pilar marketing (price, product, people serta place). Product, artinya Superpro menyediakan produk-produk inovatif (custom homes). Price, harga yang ditawarkan SuperPro kompetitif dengan aneka cara pembayaran dan gimmick menarik. Cara pembayaran bisa dengan cash keras, KPR atau cicilan bertahap hingga 60 x bulan. Place maksudnya, Superpro menawarkan prduk-produk di lokasi strategis, bergengsi dan memiliki potensi capital gains besar. People bermakna bahwa SuperPro dilayani oleh orang-orang yang profesional karena sudah dibekali training product knowledge, motivasi dan strategi marketing yang jitu.

Ketiga, program promo seru tiap Minggu. Promo menarik ini disesuaikan dengan kondisi pasar. Untuk menghasilkan keputusan program promo, Andreas dan tim SuperPro harus melakukan pertemuan rutin saban minggu guna membahas dan mengevaluasi kondisi pasar properti yang sedang terjadi, kondisi makro ekonomi, daya beli konsumen serta paket-paket menarik lainnya.

Keempat, one stop shopping produk properti. Dengan kata lain, bagi konsumen yang sibuk atau berada di luar kota bisa membeli produk Paramount Land kapan saja dan di mana saja. Jadi, lebih mudah dan efisien waktunya. Bagi yang tinggal di Jakarta misalnya, konsumen ingin beli rumah Paramount Village Semarang untuk persiapan masa pensiun, maka tidak perlu datang langsung ke Semarang. Cukup mendatangi outlet Superpro terdekat dari rumah tinggal atau kantor konsumen. Begitu halnya jika ingin membeli kawasan komersial di Gading Serpong, maka konsumen yang ada di Semarang tidak perlu datang ke Tangerang.

Kelima, SuperPro dimiliki oleh pengembang yang berpikir out of the box. Ketika pengembang lain sedang tiarap lantaran pasar properti lesu, Paramount Land justru ekspansif menelurkan produk-produk baru dan konsep yang yang orisinil. Istilah orang Betawi “Paramount itu kagak ade matinye”. Lihat saja tahun 2015 ini sejak awal bulan Paramount terus merilis cluster cluster baru di Gading Serpong, terus ekspansi ke Semarang dan Manado. Jelas langkah ini dibutuhkan modal besar, nyali besar dan kalkulasi matang. Hebatnya, produk-produk itu terus diserap pasar.

Keenam, beli di SuperPro untuk mendapatkan produk berkonsep “Custom Homes”. Lagi-lagi ini adalah gebrakan Paramount Land di kancah properti yang belum dilakukan developer lain untuk rumah di bawah harga Rp 1 miliar. Custom home diartikan desain rumah compact di Malibu Village, Gading Serpong yang dimiliki Paramaount Land itu menawarkan model rumah yang sesuai selera konsumen. Dengan harga Rp 800 jutaan per unit, rumah-rumah tersebut desainnya bisa dipilih sendiri oleh pembeli.

Menurut Aryo Tri Ananto, Direktur Paramount Land, tidak tanggung-tanggung pada awal peluncuran ada 9 gaya rumah di cluster Malibu Village. Padahal, umumnya fasilitas custom homes hanya berlaku untuk skala rumah-rumah mewah yang ekstra besar.

“Selain lokasi dan harga, pertimbangan konsumen dalam membeli properti adalah soal pendekatan personal. Sebab, tiap pribadi orang itu unik dan tercermin dari model rumah yang ingin berbeda dengan yang lain,” jelas Andreas menegaskan alasan diperkenalkannya konsep Custom Homes.

Terkait banyaknya desain rumah yang ditawarkan, tak heran bila bersamaan dengan peluncuran Superpro, Paramount Land meraih penghargaan MURI atas rekor “Cluster dengan Alternatif Desain Terbanyak (1.296 model)” untuk cluster Malibu Village di Gading Serpong. “Konsep SuperPro menjunjung tinggi hak asasi konsumen, yakni hak memilih dan mendapatkan produk properti terbaik. Pada umumnya, industri properti di Indonesia, bahkan dunia, memperlakukan konsumen sebagai pihak yang membutuhkan. Ini berbeda sekali dengan konsep SuperPro yang customer oriented. Jadi, layak saja jika Paramount Land dijuluki satu-satunya pengembang yang memiliki alternatif desain rumah terbanyak di Indonesia, bahkan dunia,” ungkap Jaya Suprana, Founder dan Ketua MURI dalam memberikan apresiasi untuk Paramount Land di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Paramount Land raih penghargaan MURI untuk kategori cluster dengan alternatif desain terbanyak (1.296 alternatif)

Paramount Land raih penghargaan MURI untuk kategori cluster dengan alternatif desain terbanyak (1.296 alternatif)

Prospek SuperPro

Dengan segala kelebihan yang ditawarkan SuperPro, tak heran bila manajemen, konsumen dan pengamat properti pun optimistis. Menurut Jaya Suprana, kehadiran SuperPro membuktika bahwa bangsa Indonesia hebat di tengah hantaman krisis ekonomi global, mampu bertahan, bahkan beberapa persahaan justru inovatif dan kreatif seperti Paramount Land. “Kami dari MURI bangga dan mendukung karya anak bangsa yang inovatif,” cetus pria bertubuh subur yang suka mengenakan kain batik sebagai ciri khas penampilannya itu. Untuk itu, pihaknya yakin SuperPro kelak akan makin berkembang dan memiliki banyak outlet ke daerah-daerah.

Hal senada diungkapkan oleh Budi Wijaya, salah seorang konsumen SuperPro. “Saya optimistis Superpro makin banyak diminati konsumen. Ini adalah jawaban yang dinanti konsumen properti selama ini. Contohnya saya kan sibuk kerja, jadi kadang tidak sempat jika datang ke lokasi proyek Paramount Land untuk melihat unitnya. Jadi saya beli unit rumah di Malibu Village lewat SuperPro. Rencananya untuk investasi. Sebab, 5 tahun lagi pasti harganya melonjak karena kawasan Gading Serpong menjadi New Economic Hub yang strategis, diapit oleh BSD City, Lippo Karawaci, Alam Sutera dan Puri Indah,” jelas pria bekulit putih ini.

Setali tiga uang, pengamat properti Ali Tranghanda, mengatakan, investasi properti termasuk kebal terhadap inflasi. Dalam kondisi perekonomian melandai, di mana suku bunga stabil dan kurs dollar AS melambung, maka investasi properti di lokasi strategis adalah jurus manjur untuk membiakkan uang kita. “Salah satunya investasi di kawasan Gading Serpong ini menarik,” dia merekomendasikan.

Selain memiliki banyak akses seperti akses langsung dari tol Jakarta-Merak dan tol JORR, kawasan Gading Serpong juga dilengkapi banyak fasilitas seperti rumah sakit, hotel seperti Atria, Ara dan Fame, mal, Giant dan Hypermart serta pertokoan lainnya, lapangan golf, fasilitas pendidikan seperti Universitas Matana, Universitas Multimedia Nusantara, Surya Institute, dan sekolah Tarakanita, BPK Penabur, Pahoa dan banyak lagi

Apalagi, di mata Ali, Paramount Land ini bukan pengembang biasa. “Bedanya pengembang properti dan pedagang properti itu bisa dilihat dari Paramount Land yang tidak sekadar membangun, tapi juga me-maintain proyek-proyeknya. Paramount Land paling inovatif, sehingga banyak penghargaan yang diraih,” jelas CEO Indonesia Property Watch itu.

Betul, Paramount Land yang merupakan property arm dari Paramount Enterprise, saat ini memiliki land bank seluas ±1200 ha dan akan terus memperluas landbank di lokasi-lokasi yang strategis. Selain bergerak di bisnis properti, Paramount Enterprise juga memiliki jaringan hotel yang sedang berkembang pesat.

Kini, Paramount Enterprise memiliki dan mengelola 6 hotel di daerah Gading Serpong, Magelang dan Malang dan segera akan membangun hotel baru di wilayah Jakarta, Surabaya, Bali, Semarang, Bogor, Bandung, Balikpapan dan kota-kota lain. Selain itu Paramount Enterprise juga memiliki bethsaida hospital dan unit-unit usaha lainnya. Ke depan unit-unit usaha tersebut akan dikembangkan secara lebih agresif demi meningkatkan recurring income perusahaan.

Opini pengamat properti Panangian Simanungkalit juga memperkuat rasa optimisme itu. Menurutnya, tahun 2016, bisnis properti disinyalir naik lantaran pada dua tahun sebelumnya, yaitu 2014 dan 2015, industri ini sudah melewati masa istirahatnya.

Manajemen Paramount Land pun antusias dengan prospek SuperPro.“Siklus bisnis properti tahun 2015 telah berada dalam titik terendah, sehingga kami optimis bahwa industri properti di tahun 2016 diprediksi akan mulai meningkat. Ini adalah kesempatan bagi Paramount Land melalui SuperPro untuk menggenjot penjualan sebanyak-banyaknya,” ujar Ervan menegaskan.

Asal tahu saja hingga akhir tahun 2015, Paramount Land mematok target penjualan Rp 3 triliun. Sebesar 70% adalah kontribusi dari penjualan proyek di Gading Serpong, sedangkan 30% dari penjualan proyek di Semarang dan kota lain. Jadi, SuperPro siap jemput bola mendekati konsumen demi melambungkan omset penjualan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved