Management

Tahun Depan Porsi Kredit Ritel PermataBank Tak Berubah

Oleh Admin
Tahun Depan Porsi Kredit Ritel PermataBank Tak Berubah

Lauren Sulistiawati, Director Retail Banking PermataBank

Kredit ritel PermataBank memiliki porsi yang terbesar dari total kredit. Besarannya mencapai 60 persen, dan sisanya yakni 40 persen adalah kredit korporat. Tahun depan, bank yang sebagian sahamnya dimiliki Astra International ini pun akan menggenjot semua bagian dalam penyaluran kredit ritelnya.

Dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (19/12/2012), Lauren Sulistiawati, Director Retail Banking PermataBank, mengatakan bahwa porsi penyaluran kredit di ritel yang terbesar adalah kredit usaha kecil dan menengah (SME). “Di SME itu porsi paling besarnya, sekitar 40 persen. 30 persen dari KPR, 25 persen dari otofinance. Sisanya credit card,” kata Lauren.

Tahun 2013, kata dia, proporsi penyaluran kredit ritel tersebut kurang lebih akan sama. Lauren pun menyebutkan, KPR untuk individual akan tetap jadi unggulan utama bagi bisnis PermataBank. Akan tetapi, bank juga akan berupaya menggenjot kredit lainnya, seperti untuk otomotif yang joint finance dengan anak perusahaan Astra, yakni FIF untuk kendaraan roda dua, dan dengan ASF untuk pembiayaan kendaraan roda empat.

“Kami akan tetap kembangkan kartu kredit dan KTA, juga SME yang merupakan bagian yang signifikan (atau) sangat besar untuk Bank Permata ini kita akan kembangkan juga. Sebenarnya dari segi target market-nya dari segmennya, kita akan teruskan apa yang sudah kita bangun dua tahun terakhir ini,” tuturnya.

Di segmen kredit SME, Lauren menjelaskan, PermataBank tidak berkonsentrasi untuk menyalurkan kredit di industri tertentu saja. Bank swasta ini mengikuti industri yang unggul di masing-masing wilayah. Seperti di Kalimantan Timur, pembiayaan ditujukan untuk transportasi air dan pertambangan, juga perkebunan. DI Jawa Tengah maupun Jawa Barat, kredit disalurkan untuk industri tekstil. “Jadi kami mengikuti apa sih pendorong pertumbuhan ekonomi di region masing-masing tersebut,” tegas dia.

“Total nasabah Permata sendiri sudah 3 juta. Kalau untuk porsi SME itu besar, kalau landing sendiri sudah sekitar 6 ribu. Kalau landing plus funding, (karena) ada kan nasabah SME yang belum butuh pinjaman, tapi mereka sebagai nasabah untuk cash management, untuk deposito, untuk transaksinya, itu sudah 30-ribuan,” tutup dia ketika ditanya mengenai jumlah nasabah SME. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved