Management Strategy

Target Menkominfo Rudiantara Tahun Ini, Apa Saja?

Target Menkominfo Rudiantara Tahun Ini, Apa Saja?

Indonesia menempati peringkat 4 di ASEAN soal teknologi informasi dan komunikasi (ICT) setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kuncinya adalah pembangunan infrastruktur nonfisik harus digenjot. Inilah fokus utama Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

rudiantara

“Vietnam sedang menyusul. Jika tidak berbuat sesuatu Indonesia akan tertinggal terus. Kami bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan ICT di Indonesia. Targetnya nomor 2 di ASEAN pada 2019,” katanya.

Oleh karenanya, Indonesia gencar melakukan revolusi digital, termasuk penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi. Infrastruktur telekomunikasi harus diperkuat dengan membentuk ekosistem 4G.

Ada 3 faktor pembentuk ekosistem 4G sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, yakni jaringan, device, dan aplikasi. Jaringan harus mumpuni, device harus terjangkau, dan aplikasi seperti e-commerce juga harus bagus. “Dari sisi jaringan, teknologi 4G sudah mulai berjalan. Pipanya sudah mulai tersedia. Kini tinggal mengisinya,” katanya.

Menurut Rudiantara, Palapa Ring ditargetkan sudah terpasang pada akhir 2018 mendatang. Sehingga, pada 2019 seluruh ibukota kabupaten dan kotamadya di seluruh Indonesia sudah terhubung broadband (pita lebar). “Tender sudah mulai diproses dan pemenang akan diumumkan Maret 2016 mendatang,” ujarnya.

Sebagai bagian dari broadband, 4G tidak bisa berjalan sendiri. Dua hal lain yang tidak kalah penting adalah device dan aplikasinya. Kominfo bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian untuk membuat kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TNKD) harus mencapai 30%.

Tujuannya untuk menekan biaya impor komponen yang berpengaruh pada harga perangkat tersebut. Dengan begitu, harga perangkat 4G makin terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Saat ini, harga perangkat 4G masih di kisaran Rp 1 juta.

“Saat kebijakan sudah diterapkan, harga ponsel 4G nanti hanya Rp 500-600 ribu. Ponsel tidak lagi masuk golongan barang mewah dan tidak dikenakan PPN,” katanya.

Saat ini, Kominfo masih fokus mengurus interkoneksi dan biaya, serta aplikasi e-commerce dan layanan berbasis OTT yang akan digarapa oleh para operator. Seiring perkembangan digital yang semakin maju, biaya interkoneksi seharusnya lebih murah.”Ini yang menjadi PR kami. Harapannya, tahun 2016 sudah selesai,” katanya. (Reportase: Syukron Ali)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved