Management Strategy

Teknologi 4G Merakyat, Begini Cara Menteri Rudiantara

Oleh Admin
Teknologi 4G Merakyat, Begini Cara Menteri Rudiantara

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menargetkan, dalam tiga tahun ke depan, harga perangkat penyedia 4G bisa terjangkau di angka Rp 500-600 ribu. Dengan begitu, kata dia, ponsel dengan teknologi 4G minimal menjadi ponsel sejuta umat.

Menanggapi pernyataan Rudiantara, CTO at PVV Group Hisense Indonesia Ferrij Lumoring mengatakan perangkatnya tidak membutuhkan teknologi 5G. Bahkan harga ponsel di bawah Rp 1 juta dipastikan Ferrij sudah bukan sekadar angan-angan.

“Kami, pada 2012, bareng Smartfren, di bawah brand Andromax, dan lebih dari 4 juta handset yang terjual itu smartphone,” tuturnya dalam acara diskusi “4G What’s Next?” di Balai Kartini, Jakarta Selatan, pada Senin, 7 Desember 2015. “Kalau memang harus di bawah Rp 1 juta, itu memang sudah kejadian.”

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara (tengah) bersama Direktur Innovation and Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo (kanan) dan Inisiator Code4Nation Ainun Najib (kiri) sedang berbincang usai acara Media Gathering Pra Event Hackathon Merdeka 2.0 di Jakarta, Senin (19/10).

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara (tengah)

Teknologi yang semakin maju, kata Ferrij, bukan untuk membuat ponsel semakin murah, melainkan bisa dipakai untuk memajukan ekonomi masyarakat. “Apalagi saat ini banyak ibu rumah tangga yang masuk bisnis e-commerce,” ucapnya. “Ekonomi akan lebih maju dengan 4G.”

Setelah itu, Rudiantara meminta sejumlah perusahaan operator seluler membangun model bisnis untuk memasuki teknologi 5G. “Setelah 4G, saya berikan ruang kepada teman-teman operator untuk membangun model bisnis agar lebih solid. Tanpa model bisnis, kita enggak bisa masuk 5G,” tuturnya.

Rudiantara mengungkapkan, saat ini di kementeriannya tidak ada yang mengurusi 5G karena dinilai akan membuang waktu. Berbeda dengan Jepang, yang berencana mengembangkan 5G pada 2020. “Jepang itu 5G pada 2020 karena akan ada Olimpiade. Kita enggak usah ikut-ikutan,” ucapnya.

Lebih jauh Rudiantara menjelaskan, program kerjanya hanya akan berfokus pada broadband dan efisiensi sampai 2019. Selain dua hal tersebut yang tidak berkaitan, Rudiantara menganggap hal itu akan menghabiskan uang rakyat.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved