Management Strategy

Inilah Tantangan Tiga Dunia Kerja di Tahun 2022

Inilah Tantangan Tiga Dunia Kerja di Tahun 2022

Malcolm Foo, Direktur PwC Consulting Indonesia, dalam seminar “The Future of Work: A Journey to 2022 How the workplace will evovle as employess reshape how they work in the future ” mengatakan bahwa pada tahun 2016 mendatang 80% pencari kerja akan dipenuhi oleh gen Y ( yang lahir pada tahun 1980-1995).

Gen Y

Oleh karena itu, PwC mengadakan penelitian kepada 10.000 orang di Asia, Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat pertengahan tahun lalu terkait dengan dunia kerja yang ideal untuk para pencari kerja. Dari hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa akan ada tiga dunia kerja yang berbeda. Tiga dunia tersebut adalah:

Pertama, Blue World (Dunia Biru). Dalam dunia ini, corporate is the king. Perusahaan corporate menginginkan pekerja yang terbaik dan berpengalaman dalam bidangnya. Perusahaan besar yang memakai sistem korporasi selalu mendorong kemajuan para pekerjanya agar pekerjanya terus memiliki inovasi dan berkembang. Meskipun perusahaan coorporate menawarkan gaji yang tinggi, bonus, dan jaminan dalam jangka panjang, namun hanya 10% responden yang menganggap bahwa dunia ini adalah dunia kerja yang mereka inginkan.

Kedua, Green World (Dunia Hijau). Perusahaan yang masuk ke dalam kategori ini adalah perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap terhadap lingkungan, kesadaran sosial, dan memikirkan kembali tujuan dan nilai dari usaha meraka. 53% responden memilih green world sebagai dunia yang ideal untuk bekerja.

Ketiga, Orange World (Dunia Jingga). Dalam dunia ini, small is beautiful. Perusahaan-perusahaan yang termasuk kedalam dunia jingga akan terpecah menjadi bagian yang lebih longgar, namun terhubung dengan teknologi. Responden yang memilih dunia jingga sebagai dunia berkerja yang ideal sebesar 37%.

Kemunculan tiga dunia baru tersebut menciptakan tantangan baru bagi divisi SDM. “Efektifitas yang dipilih perusahaan dalam merencanakan pengelolaan sumber daaya manusia dalam jangka panjang akan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut dalam jangka panjang pula. Pastikan perusahaan menunjuk orang yang tepat, keahlian yang tepat, di tempat yang tepat pula untuk mewujudkan tujuan perusahaan Anda yang akan terus berevolusi. Jika terlalu fokus pada hal yang bersifat jangka pendek, maka perusahaan akan tertinggal, karena tidak mampu mengikuti pergesaraan di pasar yang seringkali berubah.” jelas Marina R. Tusin, Partner PwC Consulting Indonesia.

Hasil penelitian tersebut juga memaparkan hal-hal yang gen Y cari dalam mencari pekerjaan, yaitu: fleksibiltas. Para gen-Y mencari pekerjaan yang memiliki fleksibiltas tinggi agar mereka dapat bekerja di mana saja dan kapan pun namun tetap terhubung dengan bantuan teknologi.

Keseimbangan, gen Y memprioritaskan keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan pribadi. Peluang yang menarik, generasi Y mengatakan bahwa kesempatan menarik di tempat kerja sangat penting untuk kebahagian mereka di tempat kerja. Selain itu, mereka mengharapkan transparasi yang berkaitan dengan karier mereka.

Dari hasil penelitian tersebut, diharapkan divisi SDM di perusahaan-perusahaan dapat menyiapkan strategi yang teapt untuk menarik perhatian gen Y untuk bekerja di perusahaan mereka. Beberapa hal yang dapat bagian SDM lakukan adalah:

Marina menyimpulkan bahwa divisi SDM yang berorientasi jauh ke depan akan mempertimbangkan berbagai skenario yang berbeda yang mungkin terjadi di masa depan. Tiga dunia tersebut dapat menjadi titik awal untuk memperkirakan peluang, risiko, dan tuntutan yang harus dipenuhi divisi SDM di berbagai aspek. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved