Management Strategy

Upaya BKPM - Kemenperin Tingkatkan Daya Saing Industri Perkapalan

Upaya BKPM - Kemenperin Tingkatkan Daya Saing Industri Perkapalan
IMG_20150925_200616

Menanggapi soal industri perkapalan di Indonesia, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Saleh Husin, menjelaskan saat ini jumlah industri galangan kapal mencapai 250 perusahaan dengan kapasitas produksi bangunan mencapai 1.200.000 DWT (deadweight tonnage) atau daya muat. Dan reparasi sebanyak 12.000.000 DWT

“Kapasitas industri nasional cukup besar dan mampu memenuhi kebutuhan kapal dalam negeri, namum daya saingnya masih perlu ditingkatkan lagi,” terang Saleh saat menggelae rapat di BKPM Jakarta.

Saleh menjelaskan, penyebab rendahnya daya saing khususnya pembangunan kapal baru nasional antara lain: tingginya ketergantungan impor bahan baku dan komponen kapal, tingginya beban fiskal baik dari bea masuk, PPN, dan PPh. Dan kendala lainnya adalah tingkat bunga perbankan yang tinggi.

“Kemampuan industri kapal nasional dapat membangun berbagai jenis dan tipe kapal sampai dengan ukuran 50.000 DWT. Kemampuan lainnya juga dapat membangun sampai dengan kapasitas 5.000 DWT atau kurang lebih 80% dari jumlah galangan yang ada di Indonesia,” jelas Saleh.

Sementara itu, Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menjelaskan, sejak 1 November 2015 hingga 20 September 2015, izin prinsip sektor maritim khusus alat angkutan laut sudah 37 proyek dengan nilai investasi Rp 39 triliun dengan PMA 17 dengan nilai Rp1,7 triliun. Kemudian PMDN Rp2,2 triliun dengan jumlah proyek 20 proyek.

‘Beberapa negara yang serius dalam investasi ini adalah Australia, Jepang, China dan Taiwan,” jelas Franky kepada awal media usai melakukan rapat tertutup dengan Menperin Saleh Husin, TNI AL, Polri, kepala SKK Migas dan beberapa BUMN di Gedung Nusantara BKPM, Jakarta.

Dalam rapat tersebut, Franky menjekaskan baik dari kementerian atau Lembaga RI sudah 80% membeli kapal yang diproduksi oleh perkapalan Indonesia. Termasuk juga perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta.

Senada dengan Salih, Franky berpendapat agar daya saing makin meningkat, maka ke depan industri perkapalan nasional perlu diperbanyak lagi. Dan tentunya harus memperhatikan pula industri galangan kapal beserta maintenancenya, termasuk memperkuat NaSDEC (National Ship Design and Engineering Center) yang bermarkas di Surabaya.

Menurut Franky, pihaknyan telah menganggarkan dana senilai Rp5 triliun untuk mengembangkan sektor hulu industri kapal. Ditargetkan sebanyak 3.400 kapal yang dapat diproduksi dengan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved