Management Strategy

Usaha PNM Masukkan Produk UMKM Indonesia ke Pasar Jepang

Usaha PNM Masukkan Produk UMKM Indonesia ke Pasar Jepang

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menggandeng Japan External Trade Organization (Jetro) untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM Indonesia di pasar Jepang. Kemitraan dengan organisasi promosi perdagangan dan investasi Jepang tersebut merupakan inovasi dari program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM, yang fokus pada pembinaan, pelatihan dan pendampingan nasabah Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).

PKU sendiri telah dilaksanakan PNM sebanyak 189 kali, sejak Januari 2013 sampai sekarang, yang diikuti oleh 8.852 UMKM nasabah ULaMM.

Perjanjian kerjasama antara PNM dan Jetro ditandatangani oleh Parman Nataatmadja, Direktur Utama PNM, dan Direktur Eksekutif Jetro Kenichi Tomiyoshi di Jakarta. Kesepakatan tersebut disaksikan oleh Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda dan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel.

PNM Ulamm

“Kerja sama dengan Jetro merupakan pencapaian terbaik PNM dalam mendukung pengembangan UMKM nasional karena dapat menjadi pintu masuk produk-produk UMKM kita ke pasar Jepang,” kata Parman.

Jetro, ungkap Parman, akan dilibatkan lebih banyak dalam program PKU PNM di masa mendatang. Penciptaan peluang pasar dan investasi dari dan ke Jepang dalam pengembangan UMKM nasional akan diwujudkan melalui pemberian bantuan teknis berupa pengiriman tenaga ahli, studi banding dan pelatihan.

Mengenai komposisi pembiayaan PNM, sejak dijalankannya transformasi bisnis sejak 2008, secara perlahan komposisinya mengalami perubahan, di mana persentase kredit program semakin berkurang sesuai dengan fokus bisnis. Perseroan menyalurkan pembiayaan langsung ke sektor UMKM melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). Dari target pembiayaan tahun ini yang sebesar Rp3,2 triliun, hingga November 2013 ULaMM telah menyalurkan kredit modal usaha sebesar Rp3,1 triliun atau tumbuh 12,8% dibandingkan periode yang sama 2012.

Pembiayaan ULaMM tersebut dimanfaatkan oleh 71.606 pelaku UMKM atau meningkat 17,4% dibandingkan posisi November 2012. Secara kumulatif, total kredit yang telah dicairkan ULaMM sejak 2008 hingga November 2013 mencapai Rp9,5 triliun, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 164.458 pelaku UMKM. “Apabila melihat perkembangan pembiayaan ULaMM saat ini kami optimis target Rp3,2 triliun untuk tahun ini akan terlampaui,” tutur Parman.

Sementara, untuk menunjang bisnis pembiayaan ULaMM, Parman mengatakan PNM terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan. Selain dari perbankan, PNM juga menarik dana segar dari pasar modal. Pada akhir Desember 2013, PNM menutup tahun dengan menarik pendanaan dari Indonesia Exim Bank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp300 miliar dan menerbitkan medium term notes (MTN) sebesar Rp135 miliar.

Sehingga sepanjang 2013, PNM telah menarik pendanaan baru dari perbankan dan pasar modal senilai total Rp2,082 triliun. Porsi pendanaan dari perbankan konvensional maupun syariah hanya 39% dari total pendanaan, yaitu sebesar Rp813 miliar. Mayoritas pendanaan baru berasal dari pasar modal sebesar Rp1,269 triliun atau 61%, yang merupakan buah dari kesuksesan penerbitan obligasi II PNM pada Juli 2013 sebesar Rp 1 triliun serta penerbitan MTN atau reksadana penyertaan terbatas (RDPT) sebesar Rp269 miliar.

Lalu, dari sisi pelayanan, sepanjang 2013, PNM juga sukses melakukan perluasan jaringan dengan menambah 125 kantor pelayanan di seluruh Indonesia. Posisi saat ini, PNM telah memiliki 705 kantor pelayanan yang terdiri dari 26 cabang, 4 cabang pembantu, 97 klaster, dan 578 unit. “Selain itu PNM juga memiliki dua anak perusahaan dan 12 afiliasi yang secara keseluruhan menyelenggarakan aktivitas pembiayaan UMKM, baik secara langsung maupun tak langsung,” ucap Parman. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved