Management Trends

WFH, Bagaimana Kinerja Institusi Finansial?

Dilansir dari hasil pertemuan via Zoom yang diinisiasi oleh Flip.id, tiga institusi finansial yaitu BNI Syariah, Flip dan Kitabisa membagikan bagaimana dampak pandemi terhadap kinerja masing-masing.

Corporate Secretary BNI Syariah, Bambang Sutrisno, mengemukakan BNI Syariah menerapkan sistem WFH secara bergilir, yakni 75% pegawai menjalankan WFH dan 25% pegawai menjalankan operasional di kantor cabang dan di kantor pusat. Realisasi yang dilakukan BNI Syariah selama pandemi juga dengan mengajak nasabah untuk lebih melakukan transaksi online untuk meminimalisir kontak fisik.

“Di dalam kantor cabang, tempat duduk baik untuk pegawai dan ruang tunggu nasabah diatur dengan jarak yang telah dianjurkan WHO. Meja kerja antar pegawai pun dipisahkan dengan akrilik dan seluruh area dilengkapi dengan ​hand sanitizer,” kata Bambang.

Jika ada karyawan yang terindikasi gejala COVID-19 atau ODP, maka manajemen menyiapkan tempat tinggal khusus yang dilengkapi dengan fasilitas dan makan-makanan yang sehat dan dibebastugaskan selama 14 hari dengan tetap digaji.

Sementara itu, Co-founder Flip.id, Ginanjar Ibnu Solihin mengungkapkan, sejak awal WFH dianjurkan pemerintah, Flip berangkat dari skenario terburuk jika lockdown diterapkan. Sebagai startup fintech, sistem kerja fleksibel dengan penerapan smart hour telah diterapkan di beberapa divisi seperti divisi IT sehingga penyesuaian WFH bisa diterapkan dengan lancar.

Khusus divisi Operasional yang bertugas melayani seluruh pengguna aplikasi Flip, manajemen memberikan insentif berupa paket data internet kecepatan tinggi serta perlengkapan komputer kantor yang dapat dibawa ke rumah masing-masing.

“Untuk menjaga rasa kepemilikan karyawan terhadap perusahaan, Flip melakukan townhall dalam video conference yang dibagi menjadi video conference serius dan santai,” tegas Ginanjar.

VP Trust & Culture Kitabisa, Prasetya Yudaputra, menjelaskan, penggalangan dana khusus Corona tidak dikenakan biaya. Untuk karyawan, manajemen Kitabisa memberikan informasi WFH secara bertahap kepada seluruh karyawan, selama 1 minggu awal, lalu penambahan 1 minggu, lalu penambahan periode WFH selama 2 minggu. Tahapan ini dilakukan untuk menjaga mentalitas kerja agar tetap produktif.

“Ada beberapa divisi yang beban pekerjaannya menurun ketika pandemi, kami alihtugaskan ke divisi yang beban pekerjaannya sedang meningkat seperti penyaluran bantuan untuk kelancaran distribusi,” jelas Prasetya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved