Management Trends

Wikasatrian, Kawah Candradimuka Petinggi Wika

Wikasatrian, Kawah Candradimuka Petinggi Wika

Kualitas pemimpin berperan besar terhadap kinerja dan keberhasilan suatu perusahaan. Untuk itu, pemimpin harus dibentuk lewat pembekalan kompetensi, pelatihan, yang disusun secara khusus. PT Wijaya Karya memiliki pusat pelatihan kepemimpinan karyawan yakni Wikasatrian Leadership Center yang terletak di Desa Pasir Angin, Gadog, Jawa Barat. Disinilah, calon pemimpin hebat Wika berasal.

“Wika harus memiliki mindset dan kemampuan dalam EPC dan investasi dan membutuhkan pembangunan struktural untuk mencetak leader. Ini seiring naiknya porsi karyawan dari Gen Y yang mencapai lebih dari separuh,” kata Agung Yunanto, General Manager for Corporate Human Capital Development Wika.

Agung Yunanto, GM WIKA (kanan)

Agung Yunanto, General Manager for Corporate Human Capital Development Wika (kanan)

Mereka dididik menjadi pemimpin lewat kerja tim sehingga mampu memberikan hasil kerja yang efektif dan efisien. Untuk membangun pusat pelatihan ini, perseroan harus merogoh kocek hingga Rp 30 miliar.

“Dengan keyakinan leadership akan mendorong sustainability Wika, sejak Desember 2012, kami mulai menggunakan Wikasatrian. Ini adalah pusat pelatihan bagi karyawan level manajerial,” kata dia.

Menurut dia, program leadership ini dilakukan berjenjang dari seorang staf, kepala seksi, junior manager, middle manager, dan senior manager. Setiap jenjang memiliki target khusus. Mulai level GM harus memiliki warisan untuk perusahaan dan masyarakat sekitar.

“Kami bekerjasama dengan divisi human capital anak perusahaan, misalnya yang bergerak di bidang properti seperti PT Wika Realty. Konten pengembangan pelajaran dari kami,” katanya.

Dia menjelaskan, dana untuk pengembangan leadership mencapai Rp 20-25 miliar setiap tahunnya. Ia mencontohkan program Overseas Master Degree tahun lalu memakan dana hingga Rp 1,5 miliar perkaryawan. Lalu, program executive development di Helsinki untuk para project manager kurang lebih menghabiskan Rp 5 miliar.

“Kami mengkaji ulang rencana bisnis untuk 2014-2018, dilihat dari omzet kontrak, omzet penjualan dan laba. Untuk omzet kontrak, pertumbuhan 20%, omzet penjualan 22%, dan laba 27%,” kata dia.

Untuk mendidik 2.200 karyawan, Wika menggunakan pendekatan 70/20/10 yakni hanya 10% pembelajaran di ruang kelas, workshop, dan seminar dan 20% lewat mentorong dan coaching. Sisanya, lewat penugasan, proyek, rangkap tugas, rotasi, magang, dan lainnya.

“Value kami adalah Ciberti yang berarti commitment, innovation, balance, excellence, relationship, team work dan integrity sebagai fondasinya untuk meningkatkan pengembangan leadership,” kata dia. (Reportase: Jeihan Kahfi Barlian)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved