Marketing Strategy

BII Finance Targetkan Pembiayaan Kredit Mobil Naik 40%

BII Finance Targetkan Pembiayaan Kredit Mobil Naik 40%

Tahun ini BII Finance Center mematok target penyalurkan pembiayaan kredit mobil sebesar Rp 8,4 triliun, atau naik 40% dari realisasi penyaluran kredit tahun lalu. Laba juga diharapkan naik 40% atau sebesar 280 miliar. Untuk mencapainya, anak usaha BII Maybank ini menerapkan beberapa strategi.

Direktur Utama BII Finance Center, Alexander, mengatakan, nilai pembiayaan kredit sampai April 2013 sudah mencapai Rp 2,5 triliun atau naik 34% secara year on year. “Biasanya semester dua semakin banyak orang yang mengajukan kredit mobil,” kata Alexander.

Menurutnya, BII Finance punya tida strategi untuk dapat memenuhi target Rp 8,4 triliun di akhir 2013. Strategi pertama yakni perseroan akan berkonsentrasi pada pasar ritel atau perorangan. Strategi ke-2, membina hubungan jangka panjang dengan nasabah kredit untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Kemudian strategi ke-3 adalah perluasan jaringan usaha berupa pembukaan cabang-cabang baru dengan potensi pasar yang baik.

“Saat ini BII Finance memiliki 28 kantor cabang dan 11 kantor perwakilan di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan dan Sulawesi. Tahun ini kami akan membuka satu jaringan lagi di Jakarta dan dua di luar Jakarta,” ujarnya.

Alexander menjelaskan, ada dua distribusi channel BII Finance yakni push marketing melalui dealer dan pull marketing melalui pemasaran di BII. “Sudah 2000 dealer yang kami ajak kerjasama, sedangkan nasabah BII yang sudah deal mengajukan kredit dengan kami mencapai 9%-12% dari total keseluruhan nasabah BII,” terangnya.

Untuk sumber pendanaan pembiayaan, BII Finance masih mengandalkan induk usahanya. Dari target Rp 8,4 triliun, Rp 5 triliun nya merupakan joint financing dari BII, sisanya berasal dari dana obligasi serta kredit modal kerja dari OCBC NISP, Mandiri, Bank Ekonomi, Bank Hana, Bank Permata, dan Bank Victoria.

Per April 2013, BII Finance mencatat rasio non performing loan (NPL) sebesar 0,07 persen. Ke depan, perseroan menargetkan NPL turun hingga 0,01%. Ini bisa dicapai jika melihat konsumen BII Finance merupakan konsumen kelas menengah sehingga risiko gagal bayarnya rendah.

Di 2015-2016, BII Financing membidik market share sebesar 10%. Saat ini market share perseroan berada di 6% dan target akhir tahun sebesar 7%. “Market share kami masih sangat kecil sehingga peluang untuk melakukan penetrasi masih besar. Kami optimis di tahun 2015-2016, sudah bisa naik menjadi 10%,” tambah Alexander. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved