Marketing Strategy

Singapura Boikot Penjualan Kertas Asia Pulp & Paper

Oleh Admin
Singapura Boikot Penjualan Kertas Asia Pulp & Paper

Beberapa jaringan supermarket besar Singapura berhenti menjual tisu produksi Asia Pulp and Paper (APP) yang merupakan anak usaha Sinar Mas Group. Berapa kerugiannya? “Nilainya tak seberapa, tapi ini memberi citra yang sangat negatif,” kata Manager Director PT Sinar Mas Gandi Sulistiyanto di kantornya, Senin 12 Oktober 2015.

sinarmasMSIG

Gandi khawatir, langkah Singapura akan diikuti negara lain yang mengimpor kertas dari dari Indonesia. Sebab, saat ini Indonesia adalah produsen kertas terbesar kedelapan di dunia. Tiap tahun, nilai ekspor kertas Indonesia mencapai sekitar US$ 5,6 miliar.

Pukulan terhadap APP yang merupakan salah satu perusahaan kertas terbesar di Indonesia dikhawatirkan berdampak buruk terhadap keseluruhan industri yang menyerap 2,1 juta tenaga kerja ini. “Kami minta pemerintah turun tangan agar masalah ini tidak meluas,” ujarnya.

Hingga saat ini, menurut Gandi, Sinar Mas telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutangan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian Perindustrian untuk menangani masalah ini. Sinar Mas juga akan mengirim tim ke Singapura untuk melihat langkah apa yang dapat dilakukan sebagai tindak lanjut.

Sebelumnya, Dewan Lingkungan Singapura atau Singapore Environment Council (SEC) telah mencabut sertifikasi hijau milik Universal Sovereign Trading yang merupakan distributor eksklusif produk APP di Singapura. Tak hanya itu, SEC kemudian juga meminta 16 jaringan supermarket di Singapura untuk berhenti menjual produk APP dan empat perusahaan lain hingga selesainya penyelidikan soal penyebab kebakaran di wilayah konsesi masing-masing.

Seruan itu langsung ditaati oleh beberapa jaringan ritel besar negeri jiran. NTUC FairPrice, Sheng Siong dan Prime Supermarket langsung menurunkan tisu Paseo yang merupakan merek dagang APP dari rak mereka. Sementara Dairy Farm Group yang membawahi jaringan Guardian, 7-Eleven, Cold Storage dan Giant hanya akan menghabiskan stok mereka, lalu menghentikan pasokan setelahnya.

Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved