Marketing Strategy

BTDC Kembangkan Mandalika dengan Konsep "Event Based"

Oleh Admin
BTDC Kembangkan Mandalika dengan Konsep "Event Based"

Bisnis pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat kian menggeliat. Sebuah kawasan pariwisata, yakni Mandalika, pun terus mendapat perhatian dari para investor. Rencananya, di kawasan itu akan dibangun sejumlah fasilitas hiburan yang menarik yang berbeda dengan tempat wisata lainnya di Indonesia.

“Itu (Mandalika) kan intinya event based destination. Berbeda dengan Bali,” sebut Edwin Darmasetiawan, Direktur Pengembangan PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC), kepada SWA online, di sela-sela Indonesia Tourism Investment Day 2012, Jakarta, Senin (22/10/2012).

Dia menuturkan, Mandalika akan berbeda dengan destinasi wisata seperti yang ada di Bali. Pulau Dewata tersebut mempunyai keunggulan dalam hal budaya. Itu hal yang tidak bisa ditandingi oleh Mandalika. Maka dari itu, lanjut Edwin, kawasan pariwisata di Lombok bagian selatan ini harus mempunyai sesuatu yang berbeda. “Sesuatu itu adalah event,” tambahnya.

Maksudnya, kawasan pariwisata Mandalika akan dipenuhi dengan fasilitas hiburan, antara lain theme park dan underwater park. Pembangunan fasilitas itu memanfaatkan keindahan alam yang ada. Bahkan perusahaan berencana membuat museum bawah laut dengan menaruh kapal yang ditenggelamkan .“Ada rencana mengundang Disneyland,” ujar Edwin.

Ia pun menyebutkan, akan ada fasilitas race track, eco zone, agro zone, dan pusat perbelanjaan. Intinya, kawasan akan dipenuhi dengan area permainan yang futuristik. Di lahan sekitar 1.250 hektar ini, “Kita akan membuat area ini berbeda dengan Bali.”

Edwin optimistis kawasan wisata ini akan berkembang. Salah satunya didukung oleh keberadaan bandara internasional baru yang terletak di Lombok Tengah. Dari bandara itu ke kawasan Mandalika memakan waktu sekitar 20 menit. Kawasan ini pun akan berhubungan dengan Pulau Bali, khususnya daerah Nusa Dua. Konektivitas kedua wilayah melalui jalur laut. “Salah satu syarat tourism area yakni tidak terlalu jauh dari bandara,” kata dia.

Sekarang ini, BTDC sudah menandatangani nota kesepahaman dengan investor asal Australia. Dengan investor tersebut, penandatanganan kontrak akan dilakukan. Selain Australia, investor asal Dubai pun dikabarkan akan masuk ke Mandalika. “Salah satu investor besar dari Dubai. Kebanyakan (investor) lokal,” lanjutnya.

Rencananya, sekitar 55 persen kawasan akan diperuntukkan sebagai ecogreen. Dia menegaskan, area untuk resor dan hotel kurang dari 50 persen. Kawasan yang akan dibangun dalam 3 tahap ini diproyeksi memakan dana total hingga Rp 2,2 triliun.

Mandalika kini sedang dalam proses pengurusan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus, seperti Tanjung Lesung, Banten. Menurut Edwin, semua proses telah berada dalam jalurnya. Dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) pun sudah disiapkan. “Sudah diserahkan dokumen ke Pemda, dan akan diteruskan ke Pemprov. Dari Pemprov akan diserahkan Dewan Nasional KEK. November akan mengadakan Komite Dewan untuk putuskan supaya menjadi kawasan. Semua on track,” jelas dia. (Ester Meryana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved