Marketing Strategy

BUMD Expo sebagai Jembatan Masuknya Investor ke Daerah

BUMD Expo sebagai Jembatan Masuknya Investor ke Daerah

Potensi binis di setiap daerah di Indonesia sangat prospektif. Buktinya, hingga tahun 2013 tercatat sudah berkembang 1.007 Badan Usaha Milik Daerah dengan total aset mencapai Rp 500 triliun. Dari jumlah tersebut terbagi dalam lima sektor andalan yakni sektor perbankan, jasa penyedia air minum, pertambangan, perdagangan (pasar) dan aneka usaha dan industri.

BUMD Expo14 (1)

Sebagai entitas daerah, BUMD berjalan di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri. Guna mendorong percepatan pertumbuhan kinerja BUMD, pada 17-19 Desember 2014 mendatang BKS-BUMD-SI (Badan Kerja sama BUMND Seluruh Indonesia) berniat menggelar BUMD EXPO di Surabaya, Jawa Timur. Yang berbeda pada penyelenggaraan kali ini BKS- BUMD-SI menggandeng APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) sebagai pihak pemerintah daerah.

Dalam pameran berskala internasional itu, pihak penyelenggara dalam hal ini BKS-BUMD-SI, menargetkan akan dihadiri oleh seluruh BUMD dan investor baik dari dalam maupun luar negeri “Target utamanya adalah membangun komunikasi strategis antara BUMD dan calon investor,” Jelas Sekjen DPP BKS-BUMD-SI, Syauqi Soeratno.

Salah satu latar belakang diadakannya BUMD Expo ini juga untuk mengembangkan profesionalisme dan daya saing BUMD saat menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 nanti. Menurut Wakil Ketua Umum APKASI, Syaiful Illah yang juga merupakan Bupati Kabupaten Sidoarjo, keberadaan BUMD sebagai penggerak ekonomi daerah, tidak lagi bisa “wait and see” karena kompetesi daya saing segera dimulai. “Penguatan BUMD akan sangat menentukan secara nasional dalam percaturan bisnis MEA 2015 karena BUMD adalah the regional championship dalam mengembangkan semua potensi daerah,” jelas Syaiful.

Di sisi lain, sebagai kepala daerah, Syaiful juga menghimbau agar seluruh pemerintah daerah bersiap diri menyambut MEA 2015 anti, terutama masuknya para investor dari luar “Pemda harus siapkan strategi khusus untuk menangkap peluang investasi dan mendorong daya saing produk unggulan daerahnya,” ungkap Syaiful.

Sementara itu, Ketua Umum BKS-BUMD-SI, Arif Afandi, mengungkapkan, selama ini masalah utama BUMD adalah performa perusahaan yang cenderung melambat pertumbuhannya. “Dari 1.007 BUMND yang ada, hanya 20 % saja yang sehat, itupun sebagian besar dari sektor perbankan,” ungkap Arif.

Untuk menghadapi masalah tersebut BKS-BUMD-SI bekerja sama dengan PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk memberikan standarisasi dan sertifikasi bagi manajemen dan direksi BUMD agar memiliki kompetensi yang terstandar dan bisa memajukan perusahaan yang dipimpinnya. “Nanti di BUMD Expo kami berharap semua peserta bisa membawa dan menampilkan semua prospek investasi di daerahnya” jelas Arif.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved