Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah satu kunci penggerak pertumbuhan kredit Commonwealth Bank Indonesia. Strategi KPR mereka yakni dengan membidik kelas menengah pasar primer.

Seperti saat mereka menggandeng PT Alam Sutera Realty Tbk. (Alam Sutera) dalam menawarkan KPR untuk proyek perumahan Alam Sutera.

Presiden Direktur Commonwealth Bank Indonesia, Tony Costa, mengatakan, kerja sama dengan Alam Sutera ini merupakan bagian komitmen pada nasabah untuk menawarkan produk dan layanan.

“Commonwealth Bank Indonesia ingin menyediakan layanan KPR yang mudah, lengkap dan terjangkau terutama bagi kelas menengah pasar primer,” ujar Tony Costa.

Commonwealth sendiri saat ini sudah membuka produk dan layanan KPR di 31 kota di seluruh Indonesia. Menurut Tony, kehadiran mereka di banyak kota ini diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi bank asal Australia ini dalam menawarkan KPR yang unik, dengan tingkat suku bunga yang kompetitif dan persyaratan fleksibel.

Pertumbuhan KPR Commonwealth Bank Indonesia dalam dua belas bulan terakhir telah mencatatkan angka pertumbuhan lebih tinggi dari rata-rata industri. Menurut data yang diperoleh dari Real Estate Indonesia 2012, industri properti di Indonesia diprediksi akan tumbuh 20-30% pada tahun 2013 ini, di mana fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti.

Hasil survei Bank Indonesia mencatatkan bahwa 80% dari konsumen masih memilih KPR sebagai fasilitas utama dalam melakukan pembelian properti residensial.

“Tentunya kami juga harus mempertimbangkan industri properti saat ini yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional. Namun demikian baik Commonwealth Bank Indonesia dan Alam Sutera tetap optimis akan pertumbuhan KPR dalam setahun mendatang,” ujarnya. (EVA)