Marketing Strategy

DH Sport, Senjata Danar Hadi Menyasar Anak Muda

DH Sport, Senjata Danar Hadi Menyasar Anak Muda

Batik adalah warisan budaya asli Indonesia. Penggunanya pun tak lagi hanya kalangan orang tua. Banyak model kemeja batik yang kini juga cocok untuk anak muda yang gaul dan dinamis. Cocok untuk kuliah maupun saat bersantai bersama keluarga. Batik Danar Hadi adalah pemain mapan dalam industri batik. Namun, mereka terus berinovasi untuk memperkuat lini bisnis utamanya. Jika tak ada aral melintang, perseroan akan meluncurkan secara resmi produk fashion yang dirancang khusus untuk anak-anak muda di Tanah Air pada pertengahan tahun ini. “Namanya DH Sport. Kami sedang merancang konsep sosialisasinya,” kata Direktur PT Batik Danar Hadi, Diana Santosa.

Menurutnya, perusahaan batik yang berpusat di Solo ini membutuhkan waktu tiga tahun sebelum meluncurkan produk tersebut. Produk tersebut diam-diam telah diluncurkan sejak tahun tahun lalu untuk uji pasar. DH Sport memang dirancang berbeda dengan produk Danarhadi pada umumnya. Selain lebih modis, batik jenis ini didominasi warna-warna cerah. “Produk itu sesuai dengan tipikal anak muda yang dinamis. Kami yakin produk ini bisa diterima karena selama ini respon pasar sangat bagus,” katanya.

Direktur PT Batik Danar Hadi, Diana Santosa

Direktur PT Batik Danar Hadi, Diana Santosa

Awalnya, DH Sport dipasarkan lewat jaringan 20 outlet yang dimiliki Danar Hadi di seluruh Indonesia. Untuk menggenjot penjualan, produk juga dijual secara online lewat Zalora sejak setahun terakhir. Hasilnya? Baik penjualan langsung maupun online sama-sama menunjukkan tren yang terus meningkat. Omset untuk penjualan langsung dari outlet sudah naik 100%. Penjualan via online sempat stagnan pada bulan-bulan pertama yang hanya sekitar Rp8 juta perbulan. Tapi, permintaan meningkat tajam sejak tiga bulan terakhir menjadi Rp60 juta perbulan. “Target penjualan online lewat Zalora adalah naik hingga Rp100 juta perbulan. Kami perkuat promosi lewat media sosial untuk memperkuat branding,” kata Indra, Manajer Marketing Danarhadi.

Besarnya potensi anak muda diharapkan mampu memberi kontribusi yang cukup signifikan untuk bisnis batik Danar Hadi. Untuk itulah, perseroan akan serius menggarap pasar ini, yakni dengan menambah outlet baru yang tidak lagi menggunakan konsep toko independen. Perseroan berencana membuka banyak outlet baru di mal demi mendekatkan diri dengan calon konsumen, yakni anak muda yang gaul dan dinamis serta suka jalan-jalan di mal. “Target pertumbuhan rata-rata 20 persen setahun. Strateginya, menambah outlet baru. Sedikitnya 3-5 outlet baru akan dibangun setiap tahunnya di mal. Danarhadi sudah punya 20 outlet yang tersebar di berbagai kota di Indonesia,” kata Diana.

Santosa Doellah merintis usaha batik Danar Hadi pada tahun 1967 silam di usia 26 tahun. Usaha itu digarap bersama 20 orang pembatik setelah menikahi wanita idamannya, Danarsih. Nama istrinya itu pula yang memberikan inspirasi kepada Santosa dalam memberi nama usaha batiknya. (Gigin W Utomo)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved