Marketing

Duet Mantan Profesional Membesarkan Mama’s Choice

Rahne Puteri, bersama Tim Mama’s Choice.
Rahne Puteri, bersama Tim Mama’s Choice.

Mama’s Choice disebut-sebut sedang hype di kalangan ibu-ibu muda. Merek produk perawatan ibu dan bayi ini diluncurkan pada Agustus 2019 dengan pendirinya Duri Granziol, sebagai CEO & Co-Founder Mama’s Choice.

Duri yang mantan Co-CEO Lazada ini tidak sendiri dalam membangun bisnis ini. Ia bersama rekannya Rahne Puteri, sebagai Head of Branding Mama’s Choice, berhasil membesarkan Mama’s Choice.

Saat ini, Mama’s Choice tersedia di semua e-commerce dan di 300 partner retail toko ibu dan bayi, serta sudah memiliki toko sendiri di Mal Kota Kasablanka, Jakarta. Mama’s Choice juga menggandeng aktris Nina Zatulini sebagai duta mereknya agar produk Mama’s Choice semakin dikenal luas.

Dikutip dari halaman website-nya www.mamachoice.id, Mama’s Choice bermula dari sekelompok profesional muda yang juga memiliki peran sebagai ibu dan ayah. Dengan berlatar belakang visi dan misi yang sama, mereka bertemu dan membangun Mama’s Choice.

Bermula dari perhatian kepada para mama saat hamil dan menyusui, Duri, Rahne, dan rekan-rekan profesional lainnya pun sepakat untuk menciptakan produk yang 100% aman, halal, dan natural khusus untuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Semua produk Mama’s Choice diklaim hanya mengandung bahan-bahan yang aman, didominasi bahan alami yang sudah teruji khasiat dan kehalalannya, serta mengurangi penggunaan bahan kimia yang keras dan berbahaya. Zat kimia yang dihindari antara lain sodium lauryl sulfate (SLS), sodium laureth sulfate (SLES), triclosan, paraben, dan phthalates.

Mama’s Choice berkomitmen untuk menyampaikan secara jujur dan terbuka tentang apa pun komposisi yang terkandung dan tidak terkandung di setiap produk Mama’s Choice. Termasuk tentang alasan mengapa bahan-bahan tersebut dipilih, atau justru dihindari. Jujur adalah salah satu asas dalam mengomunikasikan misinya. “Hasil riset Asian Parent 2019 menyebutkan, 9 dari 10 ibu hamil khawatir soal penggunaan produk perawatan tubuh pada perkembangan bayi mereka,” kata Rahne.

Duri Granziol, CEO & Co-Founder Mama’s Choice.

Itulah salah satu alasan yang mendorong Duri dan Rahne bertemu yang kemudian membuat Mama’s Choice. “Kami menyadari, kami ingin menyediakan produk perawatan yang aman, halal, dan alami tetapi dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat Indonesia, keluarga muda, karena saat itu pilihannya di pasar, kebanyakan produk impor yang cukup mahal,” kata Rahne.

Lalu, bagaimana Mama’s Choice membangun tim R&D agar produknya berkualitas? Menurut Duri, R&D sangatlah penting sehingga pihaknya bekerjasama dan bermitra dengan banyak laboratorium.

“Kami melakukan banyak riset pasar dan kami telah menawarkan produk kami ke lebih dari 10 ribu ibu-ibu di sini. Jadi, dibandingkan dengan merek-merek lain, kami melakukan banyak riset pasar dan kami melakukannya di sini, karena kami adalah merek untuk ibu Indonesia,” ungkap Duri. Saat ini, perusahaannya memiliki 50 karyawan di kantor Mama’s Choice di Jakarta dan 40 orang di seluruh Indonesia.

Rahne menambahkan, sejak awal pihaknya sudah berkomitmen, keamanan produk adalah yang utama dan juga efektif untuk para ibu baru ini. Bagi Mama’s Choice, value yang pertama diusungnya adalah kejujuran; jujur mengenai bahan baku, kandungan, dan khasiatnya.

Dan sejak awal, pihaknya didukung oleh Mama’s Choice Community. Jadi, dari merekalah, banyak sekali insight yang didapat karena pihaknya mengajak mereka berdiskusi/mengobrol untuk benar-benar tahu apa saja problem yang mereka alami saat hamil, melahirkan, dan menyusui. “Itu yang menjadi concern kami,” ujar Rahne.

Menurutnya, Mama’s Choice datang dengan produk sangat spesifik untuk ibu hamil dan pascamelahirkan seperti pasta gigi dan mouthcare, dua produk yang paling dibutuhkan. Namun, selama ini, disebut-sebut belum ada produk lokal yang bisa memenuhi kebutuhan ibu hamil yang tidak boleh sembarangan menggunakan produk kimia untuk perawatan kebersihan mulut dan giginya. Ada kekhawatiran kandungan bahan aktif di dalam pasta gigi dan obat kumur tertelan atau residunya larut dalam air liur dan tertelan.

Lalu, terutama pada semester awal, umumnya ibu hamil mual saat sikat gigi. Nah, ini adalah masalah yang sudah lama sekali dihadapi tetapi belum ada produknya. Kalaupun ada, merupakan produk impor dengan harga cukup mahal.

Jadi, dengan dua produk itulah Mama’s Choice pertama kali masuk dan ternyata direspons sangat antusias oleh para ibu hamil dan menyusui. Kemudian, menyusul produk untuk perawatan stretch marsk dan menjadi produk best seller Mama’s Choice. Stretch marks Mama’s Choice diklaim mampu mengurangi problem gatal-gatal, karena ibu hamil hampir semuanya mengalami hal tersebut.

Bicara strategi untuk memasuki pasar, membangun merek, dan menarik perhatian pembeli, Duri menjelaskan bahwa dengan sistem FMCG, pihaknya langsung berhubungan dengan pembeli. “Usaha kami adalah dengan melakukan penjualan secara tradisional. Kami kirim ke distributor dan mereka yang mengirim ke reseller, dan reseller yang menjual langsung ke pembeli,” katanya.

Namun, dengan penetrasi internet saat ini, fokusnya adalah penjualan online dan media sosial. Sebab, ini bukan hanya tentang menjual produk secara langsung, tapi pihaknya juga bisa membangun komunikasi dua arah seperti di Instagram dan Facebook.

Mama’s Choice pun sudah bergabung dengan Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Karena, melalui e-commerce ini, pembeli tidak hanya bisa melihat produk, tapi juga bisa berinteraksi dengan mengajukan pertanyaan melalui fitur chat, dsb. Sehingga, pihaknya sebagai pemilik merek bisa memahami berbagai kehidupan, keluhan, dan kebutuhan mereka. Pihaknya juga bisa mencari cara untuk meningkatkan produknya sehingga menjadi solusi bagi mereka.

Rahne Puteri, Head of Branding Mama’s Choice.

Bentuk kehadiran Mama’s Choice yang kuat di medsos adalah dengan banyak memberikan konten edukasi tentang kehidupan ibu baru dengan bayi barunya. Mama’s Choice menempatkan diri sebagai sahabat bagi para ibu baru yang bersedia mendengarkan curhat mereka dan menjadi media bagi mereka di Instagram Mama’s Choice untuk membagi pengalaman, masalah, dan solusi, sehingga pada akhirnya mereka saling menguatkan. “Begitulah cara Mama’s Choice berhubungan dengan para pembeli,” kata Duri.

Saat ini, Mama’s Choice telah memiliki 300 partner retail toko ibu dan bayi serta sudah memiliki toko sendiri di Mal Kota Kasablanka, Jakarta. Pihaknya pun masih terus melakukan penetrasi lebih banyak lagi melalui jalur online/medsos, termasuk TikTok, dan akan memperbanyak toko offline.

“Kontribusi dari offline masih kecil dibanding online. Jadi, mayoritas penjualan datang dari online platform, sekitar 80%. Karena, kan customer kami kebanyakan ibu muda yang sangat familier dengan belanja online,” ungkap Rahne.

Jadi, ibu-ibu muda sudah nyaman dengan belanja via e-commerce ketimbang datang ke toko offline. Apalagi kalau kondisinya sedang hamil atau mempunyai bayi, pasti akan lebih nyaman belanja online.

Mama’s Choice juga sedang memperkuat kombinasi marketing melalui reseller. Saat ini, pihaknya sudah punya puluhan ribu anggota yang tergabung dalam Grup WA yang nantinya bisa menjadi reseller Mama’s Choice. “Jadi, kekuatan marketing kami ada di komunitas dan didukung dengan komunikasi di media sosial dan e-commerce juga,” kata Rahne.

Sejauh ini, tiga tahun Mama’s Choice ada di Indonesia, seperti apa pertumbuhannya? Rahne menjelaskan, sejak diluncurkan pada 2019, Mama’s Choice memang sudah kuat penetrasinya di e-commerce. Kemudian, di masa pandemi Covid-19 2020-2022, masyarakat jadi semakin familier dengan belanja online. Nah, di saat itulah, Mama’s Choice mendapat banyak perhatian karena orang lebih banyak mencari produk lewat internet.

“Jadi, selama 2020-2022, penjualan kami tumbuh signifikan dan selama kurun waktu itu juga kami terus menambah portofolio produk kami, terutama untuk produk perawatan stretch marks,” kata Rahne tanpa menyebut nominal pertumbuhannya.

Untuk produk perawatan stretch marks, awalnya hanya satu produk dan sekarang sudah ada tiga produk untuk tiga langkah perawatan stretch marks sehingga seperti satu rangkaian untuk perawatannya. Ada krim pelembab, krim massage, dan serum.

Tahun lalu, pihaknya baru saja meluncurkan produk untuk bayi, di antaranya krim perawatan untuk iritasi akibat penggunaan popok, skin lotion untuk melembabkan sekaligus antinyamuk, dan hair lotion. “Lini baru tersebut juga yang mendorong pertumbuhan kami tahun lalu,” ujar Rahne, lagi-lagi tanpa menyebutkan angka pertumbuhannya.

Ke depan, Mama’s Choice akan ekspansi ke Asia Tenggara. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan diri untuk masuk ke Singapura, Thailand, dan Filipina. “Kami ingin menguatkan brand dan pasar kami di South East Asia sebagaimana di Indonesia,” ungkap Duri.

Di Indonesia, pihaknya ingin menambah lagi portofolio produk supaya pelanggannya cukup memilih Mama’s Choice untuk semua kebutuhan ibu dan bayi sehingga tidak perlu lagi mencari-cari merek atau toko lain. Dengan demikian, Mama’s Choice menjadi one stop solution for baby and mother. (*)

Dede Suryadi dan Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved