Marketing Editor's Choice Strategy

Grup Martha Tilaar Tumbuh Ditopang Inovasi

Grup Martha Tilaar Tumbuh Ditopang Inovasi

Perusahaan kosmetika nasional Grup Martha Tilaar tumbuh dan berkembang seiring dengan inovasi yang mereka jalankan di perusahaan. Berkat inovasi pula, Martha Tilaar mampu meluncurkan produk-produk unggulan. Bagaimana Martha Tilaar menjalankan inovasinya? Bryan Tilaar, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk, memaparkannya kepada Ario Fajar dari SWA Online berikut ini:

(kanan) Bryan Tilaar, CEO Martha Tilaar

(kanan) Bryan Tilaar, CEO Martina Berto

Sejak kapan perusahaan menggalakkan inovasi?

Inovasi digalakkan sejak perusahaan ini (Martha Tilaar) berdiri yakni pada tahun 1977 dan mulai beroperasi tahun 1981. Bagi perusahaan, inovasi adalah sebuah keharusan. Wajib hukumnya.

Faktor apa yang menjadi pendorong perusahaan untuk berinovasi?

Dalam konsep dicipline of market leaders, tertuang ada beberapa poin yakni costumer intimacy, operation excellent dan product leadership. Nah, kami memang sejak awal menjalankan product leadership. Artinya, kami yang menciptakan tren.

Faktor lainnya adalah karena didorong oleh value perusahaan di mana sense of innovation sangat tinggi yang dibawa dan diturunkan dari pendiri Ibu Martha Tilaar. Jadi sebagai perusahaan lokal kosmetik terbesar, kami sudah memperkuat diri dari sisi Research and Development ( R&D), lalu berkembang menjadi Martha Tilaar Innovation Center (MTIC). Singkatnya, kami bukan perusaahaan yang suka copy cat.

Sejauh mana keterlibatan pendiri dalam memberikan atau menurunkan ide atau inisiatifnya?

Karena beliau sekarang menjabat sebagai Presiden Komisaris, sekarang beliau lebih banyak menghabiskan aktivitas untuk CSR. Namun terkadang, dia suka memberikan masukan atau kami berdiskusi tentang sesuatu yang baru mengenai sebuah proyek.

Sejak kapan dibentuk R&D?

R&D ada sejak tahun 1980an, setelah perusahaan ini beroperasi. Untuk divisi ini kami melakukan dan berinvestasi ke alat-alat atau teknologi, perubahan tim, dan labolatorium.

Lalu sejak kapan inovasi ini dilembagakan?

Seiring perkembangan, kami merasa R&D saja tidak cukup. Perlu ada pengembangan yang lebih advance, contohnya untuk melihat pasar yang akan datang. Maka dari itu, pada tahun 2000 kami meresmikan MTIC.

Berarti ada dua divisi yang mengurusi inovasi?

Masing-masing dari mereka punya tugas tersendiri. Sederhanannya, R&D bertugas untuk mengelola produk-produk yang sudah ada, sedangkan MTIC bertanggung jawab untuk pengembangan produk masa depan. Antara R&D dan MTIC berkolaborasi.

Kenapa tidak disatukan agar lebih efisien?

Tidak bisa begitu. Sebab, keduanya mempunyai fokus yang berbeda.

Bryan

Berarti, MTIC menjadi pusat inovasi perusahaan?

MTIC bukan R&D, tetapi juga bukan business development. Jadi, MTIC menjadi divisi yang menjembatani semua akses ke perusahaan di mana bisa menghasilkan inovasi. Tugas MTIC bukan soal dapur, tetapi lebih kepada koneksi ke R&D, pasar, marketing, marketing riset, dan produksi.

Berapa banyak tenaga di MTIC?

Jumlah tenaga MTIC tidak terlalu banyak yakni kurang dari 20 orang, tetapi jika ada proyek baru (inovasi baru) maka akan melibatkan banyak tenaga yang berasal dari divisi R&D, marketing, dll. Sedangkan jumlah tenaga di R&D sekitar 50 orang yang terdiri dari farmasi, apoteker, kimia, analisis, dll.

Apakah juga menggandeng pihak luar dalam mengembangkan inovasi?

Benar, selama ini kami bersifat “open innovation”. Artinya, kami mengandeng instansi atau universitas untuk mengembangkan inovasi. Kolaborasi ini disebabkan karena resources perusahaan yang terbatas, sehingga mengharuskan kami untuk menjalin kerjasama dengan univesitas.

Investasi apa saja yang diadakan untuk mendukung inovasi?

Yang paling penting adalah orang-orang teknis, para expertise, mesin dan teknologi.

Apakah ada target untuk menciptakan sebuah inovasi setiap tahun bagi MTIC?

Target pasti ada, tapi kami tidak bisa berbicara lebih detil soal itu ke publik. Namun yang pasti kami selalu menekankan untuk tetap produktif menciptakan sebuah inovasi. Misalnya tentang pengembangan jamu, lalu tenaga-tenaga yang berada di MTIC juga harus membaca literature yang menjadi tren ke depan.

Bagaimana alur kerja MTIC?

Analoginya, tim MTIC harus mencari tahu dan jeli membaca apa yang akan menjadi tren atau kebutuhan pasar di masa yang akan datang. Lalu, mereka mencari cara untuk mengakomodir kebutuhan dan tren tersebut. Tim MTIC kemudian bisa berkolaborasi dengan R&D, marketing riset, marketing, produksi, hingga menjadi prototipe dan dieksekusi.

Contohnya?

Tahun ini kami mengeluarkan tren Papua dengan tema buah Merah. Sebelum mengangkat tren dan tema, kami melakukan analisis mendalam tentang isi dan manfaat buah Merah, dan juga bekerjasama dengan Surya University.

Apa saja indikator keberhasilan sebuah inovasi bagi Martina Berto?

Buat manajemen, inovasi adalah sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan konsumen. Keberhasilan inovasi adalah bukan hanya sekedar bagus, tetapi harus ada business value-nya alias harus make money.

Contoh produk perusahaan yang masuk dalam kategori itu?

Sariayu Martha Tilaar putih langsat. Waktu itu produk pemutih (whitening) sangat popular, tetapi kami justru berkampanye dan memperkenalkan putih versi orang Indonesia yakni putih langsat. Hingga sekarang, terminologi “putih langsat” menjadi identitas produk kami. Selain itu, Sariayu Martha Tilaar healthcare jihab, Biokos Martha Tilaar Derma Bright adalah jajaran produk unggulan hasil dari sebuah inovasi.

Bagaimana strategi jika pesaing juga mengeluarkan inovasi atau mengikuti jejak perusahaan?

Tidak ada jalan lain selain terus berinovasi

Apakah inovasi perusahaan hanya sebatas produk?

Tahun 2006 kami membuat Divisi Treat Marketing di mana isinya adalah account management yang mengelola account besar di modern trade dan non-modern trade. Kami membuat relationship program, dsb. Bagi kami, toko adalah bukan sekedar tempat jualan, tetapi harus dijaga sebagai channel management.

Apa alasannya?

Program treat marketing (marketing to the treat) untuk memastikan konsumen yang hendak membeli produk kami, ketika sampai di toko, tetap membeli produk yang ingin dibeli, tidak berubah pikiran ketika melihat produk lainnya. Untuk itu, perlu ada in-store program sehingga konsumen tetap “bulat” membeli produk Martha Tilaar ketika berada di toko.

Bagaimana peran CEO dalam menggerakan inovasi?

Peran CEO amatlah penting dalam memberikan arahan, ide, serta masukan.

Apakah Anda pernah melakukan riset sendiri lalu setelah menemukan ide kemudian melakukan diskusi dengan tim?

Kalau untuk itu kami sudah mempunyai tim sendiri, yang secara otomatis harus melakukan itu secara berkelanjutan. Yang sering saya lakukan adalah terjun ke pasar, lalu memberikan motivasi ke pada manajemen dan orang-orang lapangan agar lebih giat.

Apakah Anda terlibat juga dalam penentuan suatu inovasi atau proyek? Atau itu sudah ada bagian atau orang yang mengurus?

Saya dan beberapa direksi menentukan sebuah proposal bisnis .

Bagaimana Anda merangsang manajemen agar lebih produktif untuk berinovasi?

Pengertian inovasi itu luas, bisa dari sisi brand management, bisa pula dari orang-orang yang mengurusi sales management yang saban hari ada di lapangan. Jadi, saya mempersilakan bagi siapa saja untuk memberikan masukan, lalu nanti ditangkap oleh brand management kemudian selanjutnyanya dibuat proposal bisnisnya.

Apakah pernah mendapatkan kasus di mana ada produk/inovasi yang gagal?

Kegagalan pasti pernah dan itu hal yang lumrah. Tingkat kegagalan perusahaan sekitar 1-5%. Penyakitnya adalah tren di pasar yang berubah cepat, kendala di pasokan, dll.

Produk yang menjadi tulang punggung pemasukan untuk perusahaan?

Jajaran produk yang memberikan kontribusi terbesar antara lain: Mirabella, Sariayu Martha Tilaar, Rudy Hadisuwarno Hair Cosmetc. Sedangkan produk unggulan kami yakni Biokos Derma Bright, Tren Warna Sariayu Martha Tilaar

Apakah pasarnya masih menyasar untuk segmen hawa?

Kami membidik remaja wanita hingga berusia 30-an. Kami juga baru merilis produk untuk pria yakni Biokos Martha Tilaar Men Care.

Berapa dana investasi untuk inovasi setiap tahun?

Sekitar 5% setiap tahun.

Apa dampak inovasi bagi kinerja perusahaan dan industri?

Mengukurnya cukup mudah. Salah satunya adalah banyaknya penghargaan yang kami dapat hingga saat ini.

Bagaimana pertumbuhan perusahaan setiap tahun?

Untuk Martha Tilaar Group pertumbuhannya sekitar 10-15% setiap tahun. Tahun lalu, Martina Berto hanya tumbuh single digit (belum bisa menyebutkan pasti karena belum ada audit resmi).

Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan untuk Martha Tilaar Group sekitar 20%, sedangkan Martina Berto tumbuh 15%. Untuk mendorong pertumbuhan itu, kami terus giatkan tematik tren tahun ini yakni Tren Papua, yang sejauh ini mulai diterima pasar.

Bagaimana dengan pasar ekspor?

Pasar ekspor baru hanya menyumbang 2% untuk perusahaan. Tetapi saya melihat peluang ke depannya cukup besar terutama di Filipina, Brunei, Malaysia, Jepang, dan Hongkong.

Apa saja tantangan atau kendala yang kerap dijumpai dalam mengembangan inovasi?

Tantangannya adalah bagaimana me-maintance speed orang atau manajemen. Selain itu, infrastruktur juga sangat penting. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved