Marketing zkumparan

Inovasi Polygon untuk Pasar Dalam dan Luar Negeri

Inovasi Polygon untuk Pasar Dalam dan Luar Negeri

Dapat bersaing di pasar internasional menjadi dambaan pabrikan sepeda Polygon. Targetnya untuk menjadi merek berkualitas global diwujudkan dengan berbagai strategi untuk pasar dalam dan luar negeri. Kualitas menjadi syarat mutlak bagi Polygon sejak awal perusahaan ini berdiri di tahun 1989.

Polygon memprioritaskan pada pengembangan produknya dan orisinalitas serta otentisitas desain sepeda hasil produksinya. Berpadu dengan teknologi terbaru dan inovasi tim desain global, Polygon memberikan tampilan yang sarat dengan performa dan tren saat ini. Menurut, Head of Global Marketing & Communication of Polygon Bikes Devina Susilo, hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen serius untuk selalu menghasilkan sepeda terbaik. “Sebagai pelaku industri yang dinamis, inovasi menjadi fokus kami untuk mengakomodasi tuntutan dan kebutuhan dari konsumen dalam negeri dan global,” ujarnya.

Salah satu inovasi teknologi yang dilansir Polygon dan telah diakui dunia adalah Floating Suspension System di tahun 2012. Kini inovasi tersebut telah memasuki pengembangan hingga generasi ketiga. “Teknologi ini turut diapresiasi oleh media Jerman “World of MTB” sebagai teknologi yg otentik dan diperhitungkan sebagai salah satu inovasi teknologi MTB dunia,” tambah Devina. Terbaru di 2017, Polygon berkolaborasi dengan NAILD dengan visi untuk memberikan pengalaman bersepeda yang terbaik dengan menghadirkan seri XQUARONE EX dengan inovasi desain suspensi terbaru.

Dari sisi pemasaran, Polygon selalu hadir pada pameran sepeda global terbesar di dunia seperti Eurobike Show di Jerman, China Cycle Show, Taipei International Cycle Show hingga Sea Otter di USA. “Polygon menjadi yang pertama dan satu-satunya brand sepeda Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran sepeda internasional. Upaya ini dilakukan Polygon untuk membuktikan kepada para antusias sepeda dunia bahwa kualitas dan desain Polygon Bikes tak kalah dengan yang lain,” ungkapnya. Selain itu, Polygon juga mendapuk Nadine Chandrawinata dan atlet profesional Indonesia & dunia sebagai brand ambassador.

‘Corporate Bicycle Program’ merupakan program yang merupakan kerja sama Polygon dengan perusahaan lain untuk membuat sepeda khusus yang digunakan oleh karyawan perusahaan tersebut. Perusahaan yang telah bekerja sama antara lain Garuda Indonesia, Mandiri, Summarecon, dan Telkom. Polygon juga mulai fokus menggarap digital marketing melalui pemanfaatan media online untuk advertising seperti social media dan Google Ad. “Selain itu kami juga melakukan berbagai program online activation bekerjasama dengan brand lainnya untuk meningkatkan awareness melalui media digital. Ini menjadi salah satu langkah adaptif kami di tengah tren marketing yang terus bergerak dan dinamis,” terangnya.

Berusaha memproduksi konten kreatif yang human friendly dan touching people heart & inspiring peoples melalui platform digital menjadi bagian bentuk advertising. Melalui semua medium ini saling terintegrasi dan menjadi salah satu strategi untuk mendongkrak kinerja brand, baik dari sisi awareness, reputasi, dan sales. Di sisi sales Polygon memiliki official online shop yang tidak hanya melayani pembelian dalam negeri namun seluruh dunia.

Senantiasa menciptakan dan mengembangkan inovasi produk merupakan langkah utama yang dilakukan Polygon. Polygon juga menangkap dan menciptakan tren bersepeda, salah satunya tren Enduro-All Mountain di tahun 2016. Polygon juga concern terhadap kegiatan lainnya seperti sport tourism, kegiatan komunitas, dan kegiatan bersepeda. “Strategi ini terus kami kembangkan dengan mempertimbangkan perilaku konsumen yang dinamis dan pergerakan kompetitor di range produk yang sama. Harapannya perusahaan kami tetap bertahan dan terus berkembang menjadi perusahaan sepeda global di tengah ancaman kompetitor dan era yang baru,” ujarnya.

Pergerakan bisnis Polygon ditandai dengan meningkatnya dan meluasnya jalur distribusi untuk pasar Indonesia dan internasional. “Untuk pasar Indonesia, Polygon terdistribusi di 500 dealer Polygon yang tersebar di seluruh Indonesia didukung modern outlet Rodalink yang tersebar di 37 kota di Indonesia. Untuk level internasional, Polygon menjangkau lebih dari 30 Negara dengan komposisi 50% Asia, 30% Oceania, 10% Eropa dan 10% Amerika,” paparnya. Secara keseluruhan komposisi distribusi Polygon adalah 40% level internasional dan 60% untuk pasar Indonesia.

Pertumbuhan penjualan produk Polygon di tahun 2016 sampai dengan kuartal ketiga tahun ini mencapai peningkatan persentase di angka 40%. Polygon secara konsisten mensinergikan strategi marketing dan sales untuk terus meningkatkan persentase penjualan. “Kini kapasitas pabrik Polygon sendiri mampu memproduksi lebih dari 650.000 unit setiap tahunnya. Lebih dari 150 model dan 350 varian sepeda setiap tahun di produksi antara lain tipe MTB, Road, City Bike, BMX, Dirt Jump, Youth, dan special bike termasuk sepeda tandem, folding, touring, dll,” tuturnya. (Reportase: Herning Banirestu)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved