Marketing Strategy

Jurus Panorama Tingkatkan Paket Wisata Domestik Tiga Kali Lipat

 Jurus Panorama Tingkatkan Paket Wisata Domestik Tiga Kali Lipat

Tren wisata domestik pada 2-3 tahun terakhir meningkat tinggi. Tujuan wisata pun tidak melulu itu saja seperti dahulu seperti Bali, Lombong, Yogja, Solo dan sebagainya. Ini diakui oleh Fenny Maria, VP FIT Business Development Panorama Tours, kala peluncuran World of Panorama, pameran tour and travel yang digelar perusahaannya di Kelapa Gading mulai 2-5 Oktober 2014.

PanoramaFenny

Menurutnya, saat ini variasi destinasinya makin banyak. “Kalau dulu, orang asing justru lebih mengenal Derawan, Belitung, ataupun Raja Ampat misalnya, daripada orang Indonesia sendiri. Sekarang tidak, sudah banyak yang ingin ke sana,” ujar wanita yang pernah berkarier di Hotel Shangri La Jakarta ini. Era sosial media sangat membantu pihaknya dalam mengembangkan paket-paket menarik wisata domestic tersebut di bawah Divisi Inbound.

Menariknya menurut Fenny, pasar wisata domestik ini untuk anak muda. “Anak-anak muda sekali pergi ke destinasi menarik, mereka upload foto-foto menarik mereka di sosial media, teman-temannya langsung tanya itu dimana dan bagaimana cara ke sana,” imbuhnya. Satu destinasi bisa dikomentari banyak orang di sosial media, seperti cara menuju kesana, bagaimana paketnya bagus tidaknya, biaya menuju ke sana, dan sebagainya. Dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi travel agent.

“Kami melakukan strategi yang terintegrasi bersama Panorama Group, bukan saja sekadar paket-paket wisata domestic yang menarik, tapi juga menyediakan layanan yang terintegrasi bersama Panorama Hospitality Management,” Fenny menjelaskan. Ditambahkannya, grup bisnis ini belakangan mendukungnya dengan menyediakan hotel Panorama yang nyaman di 5 kota antaranya di Bali, Bandung, Bogor, dan Bangka Belitung.

Dijelaskan fenny, pada 2-3 tahun terakhir tujuan Bangka Belitung ramai wisatanya, sehingga Panorama mendirikan hotel di sana yang akan segera dibuka,” katanya. Pengembangan produk bukan saja paket tur yang menarik, tapi juga infrastruktur penunjang wisata domestic pun Panorama lakukan demi menjaring lebih banyak pelanggan.

Tanpa menyebut nilai rupiahnya, dua tahun terakhir penjualan paket wisata domestik yang digarap Panorama Tours sudah meningkat 3 kali lipat. Hanya saja, menurutnya, tahun ini wisata domestik mendapatkan tantangan yang sangat berat terutama pada tiket pesawat domestik yang makin tinggi bahkan bisa lebih mahal dibanding tiket pesawat ke luar negeri.

“Tiket pesawat ke Singapura sekarang lebih murah dibanding tiket ke Bali, gimana dong, ini jadi tantangan tersendiri. Contoh paket ke Bangkok bisa ditawarkan dengan Rp3 jutaan, tapi ke Derawan bisa dua kali lipat harganya,” kata wanita yang sudah bergabung dengan Panorama Group sejak tahun 2009.

Untuk menyiasati hal ini, diakui Fenny perlu proses, salah satunya dengan tim mengemas produk dengan special departure agar lebih murah tiket penerbangannya, yaitu bekerja sama dengan maskapai penerbangan tertentu. Tidak mudah memang, karena tergantung destinasinya, apakah maskapai penerbangan ke sana banyak, hotel-hotelnya bagaimana dan infrastruktur lainnya.

Salah satu bentuk komitmen Panorama Group dalam menggarap pasar wisata domestic agar lebih berkembang adalah dengan membangun dan mengembangkan website www.travelicious.co.id. Ini mendukung makin meningkatnya penikmat jalan-jalan dengan paket backpacker, terutama para wisatawan muda. Destinasinya pun unik-unik yang belum banyak dikenal seperti Pulau Harapan satu hari tidak perlu menginap, atau Pulau Ora di Ambon yang dikenal Maldives-nya Indonesia. Paket-paketnya dibuat untuk anak muda dan murah. Travelicious ini sudah dua tahun digarap grup ini. Selain paket lokal juga ada paket luar negeri yang per paket harganya mulai dari Rp 2 jutaan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved